Jokowi Nyapres, Elektabilitas Golkar Tergerus

Kamis, 21 November 2013 – 19:04 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Elektabilitas PDIP pada Pemilu 2014 mendatang sangat dipengaruhi oleh keputusan pencapresan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi. Elektabilitas partai berlambang banteng moncong putih itu diprediksi akan melejit jika mengusung Jokowi sebagai calon presiden (capres).

Menurut hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI), dengan pencapresan Jokowi, posisi PDIP untuk pemilu legislatif berada di peringkat pertama dengan raihan 37,8 persen. Sementara tanpa Jokowi, elektabilitas PDIP hanya berada di peringkat kedua dengan raihan 14,4 persen.

BACA JUGA: Ruhut Sebut Angie Korban Pengacara Arogan

"Survei membuktikan dengan pencapresan Jokowi elektabilitas PDIP melonjak hampir dua kali lipat," kata Direktur IPI, Burhanuddin Muhtadi dalam jumpa pers di kantornya, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (21/11).

Sebaliknya, pencapresan Jokowi akan sangat merugikan partai-partai pesaing PDIP terutama Partai Golkar. Pasalnya, pencalonan Jokowi akan memakan suara mereka.

BACA JUGA: KPK Periksa Mantan Dirut Bank Mutiara

Jika Jokowi tidak maju, maka elektabilitas Golkar berada di peringkat teratas dengan raihan 21,8 persen. Sementara dengan Jokowi, Golkar hanya berada di peringkat dua dengan 14,6 persen.

"Semua partai, elektabilitasnya akan turun jika PDIP mencalonkan Jokowi. Karena itu mereka punya kepentingan agar Jokowi tidak nyapres," papar Burhanudin.

BACA JUGA: Bupati Kotim Dilaporkan ke Polda Metro Jaya

Survei IPI menggunakan desain eksperimental untuk mengetahui hubungan kausal antara independen dan dependen variabel dalam survei opini publik. Jika dalam survei biasanya hubungan kausal hanya berdasarkan asumsi, maka dalam survei eksperimental bisa ditetapkan lewat sebuah desain.

Populasi survei ini yakni seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih atau telah menikah. Jumlah sampel sebanyak 1.200 orang dan dipilih secara random.

Survei dilakukan dengan metode wawancara pada periode 10-20 Oktober 2013.  Survei yang dibiayai oleh Surat Kabar Sinar Harapan ini diklaim memiliki margin of error sebesar 2,9% dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Istana Anggap Wajar Demo di Kedubes Australia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler