Jokowi: Penenggelaman Kapal Asing Bukan untuk Gagah-Gagahan

Minggu, 07 Desember 2014 – 13:01 WIB
Joko Widodo. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo gerah menyikapi tudingan sebagian pihak yang mengatakan, penenggelamkan kapal asing pencuri ikan hanya untuk gagah-gagahan saja.

Melalui facebooknya Ir H Joko Widodo beberapa saat yang lalu (Minggu, 7/12), Jokowi membantahnya dan mengimbau pihak yang menuding ikut berpikir jauh ke depan. "Penenggelaman kapal ikan asing yang mencuri ikan di wilayah RI bukan soal gagah-gagahan atau semacam display politik, tapi ini sudah masuk soal prinsip dalam wilayah kedaulatan Republik," tulis Jokowi.

BACA JUGA: Tommy Soeharto Cemooh Penenggelaman Kapal Asing

Presiden menyebutkan, tindakan pemerintah itu harus dicermati secara objektif. "Kita akan ukur secara objektif apakah setelah penenggelaman kapal asing ini hasil tangkapan nelayan kita meningkat? ekspor kita meningkat? kesejahteraan nelayan meningkat?," imbuhnya.

Jokowi menuliskan, setelah langkah penenggelaman ini akan diadakan patroli Angkatan Laut secara intensif untuk menjamin wilayah laut Indonesia bersih dari illegal fishing, dan nelayan-nelayan dari bangsa sendiri bisa berdikari secara ekonomi. Dengan hal tersebut, Jokowi percaya, ikan-ikan Indonesia masuk ke dalam pasaran internasional, dimana yang menjual dengan harga pasaran internasional adalah nelayan Indonesia. 

BACA JUGA: Desak Unud Siapkan Tim Pengacara untuk Tersangka Alkes

"Kita harus targetkan sesuai dengan data BPK yaitu hasil tangkapan ikan harus Rp. 300 trilyun/tahun, jangan seperti kemarin dengan subsidi ke nelayan Rp.11 trilyun tapi hasilnya hanya Rp.300 milyar/tahun," tandas presiden.

Menurut Jokowi, bila dana Rp. 300 trilyun/tahun masuk ke kas negara, banyak dana yang bisa dibangun untuk agenda perbaikan kampung-kampung nelayan, membangun infrastruktur seperti galangan kapal, pasar ikan khusus, dan mengembangkan jaringan pemasaran dunia untuk ikan-ikan hasil tangkapan nelayan kita. 

BACA JUGA: Mantan Rektor Unud: Saya Sudah Diperiksa KPK pada 2011

"Kita harus berpikir jauh ke depan, berpikir untuk memperbaiki kehidupan bangsa, jangan hanya terjebak zona nyaman lalu kita takut memperbaiki keadaan," pungkas Jokowi. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siap Adu Kuat Legalitas di Kemenkum HAM


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler