jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi meminta masyarakat untuk memercayakan penyelesaian kasus kerusuhan yang terjadi saat aksi massa 21-22 Mei 2019 lalu kepada Polri.
Hal tersebut disampaikan presiden di Kota Denpasar, Bali pada Jumat (14/6), menanggapi perkembangan terkini mengenai pengungkapan kasus tersebut.
BACA JUGA: Apa yang Disembunyikan oleh Polisi? Tidak Ada
"Berikan waktu terlebih dahulu kepada polisi untuk menyelesaikan yang kasus (rencana) pembunuhannya," ujar Jokowi.
BACA JUGA : Usut Kerusuhan 21-22 Mei, Polisi Agendakan Pemanggilan Eks Anggota Tim Mawar
BACA JUGA: Pelaku Pencuri Senjata Api Polisi Juga Membawa Rp 50 Juta dari Mobil Brimob
Pernyataan Presiden tersebut merujuk pada pengungkapan rencana pembunuhan sejumlah tokoh nasional dan seorang direktur eksekutif lembaga survei.
Hingga saat ini, kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengembangkan kasus tersebut.
BACA JUGA: Soal TGPF Kerusuhan 22 Mei, Kapolri Pilih Gandeng Komnas HAM
Tak hanya itu, katanya, kepolisian saat ini juga berupaya melakukan pengungkapan terkait dengan jatuhnya korban jiwa dalam aksi massa tersebut.
BACA JUGA : Polri Akui Ada Kemungkinan Anggotanya Gunakan Peluru Tajam Saat Kerusuhan 22 Mei
Upaya pengungkapan kedua kasus tersebut menurut Presiden dijalankan kepolisian secara bersamaan.
"Kemudian ini juga berjalan paralel nanti kasus yang berkaitan dengan (korban) meninggal yang ada di lokasi-lokasi kerusuhan. Saya kira dua-duanya berjalan paralel," ucap mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Kepala Negara berpandangan bahwa apabila dibutuhkan, nantinya, kepolisian juga bisa bekerja sama dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dalam pengungkapan kasus-kasus tersebut.
"Tidak hanya kepolisian, nanti bisa mengajak Komnas HAM dan lainnya," tandasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terungkap, Habil Marati Ngebet Ingin Bertemu KASAU
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam