Jokowi: Politik Kadang - kadang Kejamnya Seperti Itu

Jumat, 26 Oktober 2018 – 07:34 WIB
Presiden Jokowi. Foto: Setpres

jpnn.com, SAMARINDA - Presiden Joko Widodo kembali mengajak masyarakat untuk terus menjaga dan memelihara persatuan, kerukunan, dan persaudaraan sesama anak bangsa.

Ajakan disampaikan Jokowi saat berbicara di depan masyarakat penerima sertifikat hak atas tanah di Lapangan Stadion Madya Sempaja, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Kamis (25/10).

BACA JUGA: Jokowi Ingin IDI Ikut Berkontribisi Wujudkan Smart Hospital

"Ini biasanya mulai ruwet itu kalau ada pilihan bupati, wali kota, gubernur, atau pilihan presiden. Kok kita ini kayak bukan saudara saja. Padahal kita ini saudara sebangsa dan setanah air. Hati-hati," kata Presiden.

Dia menyayangkan jika proses demokrasi yang rutin terjadi setiap lima tahun justru membuat bangsa terpecah belah. Bahkan sesama saudara tidak saling sapa, hanya karena perbedaan pilihan dalam pesta demokrasi.

BACA JUGA: Pemerintah Siapkan Banyak Opsi Tutup Defisit BPJS Kesehatan

Menurut mantan wali kota Surakarta itu, pesta demokrasi seharusnya menjadi ajang adu program, adu gagasan, adu ide, adu prestasi, dan adu rekam jejak. Bukan justru saling mencela, menjelekkan, atau bahkan saling memfitnah.

"Ini bukan tata krama Indonesia, bukan etika Indonesia, bukan nilai-nilai keindonesiaan kita yang penuh etika, tata krama, dan agamis," sebutnya.

BACA JUGA: Kata Erick Thohir soal Politikus Sontoloyo

Suami Iriana itu kembali bercerita bagaimana dirinya pernah menjadi korban fitnah. Dia dituduh sebagai kader PKI. Informasi hoaks itu menurutnya mudah ditemukan di media sosial.

"Kita lihat coba di media sosial fitnah-fitnah yang enggak pernah berhenti. Presiden Jokowi itu PKI, coba. Astaghfirullah. PKI dibubarkan tahun 65/66, saya dilahirkan tahun 61, umur saya baru 4 tahun, masa ada PKI balita? Ampuuun, yang namanya politik itu kadang-kadang kejamnya seperti itu," ungkap Jokowi.

Karena itu, Presiden ketujuh RI itu kembali mengajak seluruh masyarakat untuk menjunjung tinggi nilai-nilai agama, etika, tata krama, dan sopan santun sebagaimana terkandung dalam adat dan budaya Indonesia dan dalam agama yang ada di negara ini. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komentari soal Sontoloyo, Maruarar Sebut Jokowi Penyabar


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler