Jokowi: Proses Kadang Pahit, Kadang Sakit

Jumat, 14 Desember 2018 – 05:08 WIB
Presiden Joko Widodo di peluncuran buku "Jokowi Menuju Cahaya" yang ditulis oleh Alberthiene Endah di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Kamis (13/12). Foto: biro pers

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbagi cerita soal proses yang menjadi fokus perhatian pemerintahannya bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam empat tahun terakhir.

Dikatakan Jokowi, pembangunan tak selamanya menyenangkan dan menuai hasil dengan segera. Butuh proses dan perjuangan yang terkadang terasa pahit.

BACA JUGA: Kader di Sumsel Dukung Jokowi, Sekjen PAN Meradang

Semua itu dikemukakannya saat menghadiri peluncuran buku "Jokowi Menuju Cahaya" yang ditulis oleh Alberthiene Endah di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Kamis (13/12).

"Kita harus sadar bahwa proses kadang pahit, proses kadang sakit. Suatu saat kita memetik buahnya. Jangan sampai kita mendidik masyarakat ini dengan yang instan, hal-hal yang menyenangkan, dan memanjakan," ujarnya.

BACA JUGA: Yusril Pengin di Barisan Terdepan Membela Jokowi

Dalam acara yang dihadiri Wakpres Jusuf Kalla dan sejumlah menteri Kabinet Kerja, Jokowi mengatakan bahwa mudah saja bagi dirinya untuk membangun masyarakat secara instan dengan mengeluarkan kebijakan dan program-program yang memiliki efek dalam jangka pendek dan terasa menyenangkan.

Namun, dia yakin bahwa Indonesia bisa berdiri dengan kokoh bila dibangun dengan cara-cara yang baik dan diselingi kerja keras.

BACA JUGA: Komisioner Ombudsman Ingatkan Jokowi Tak Langgar UU

"Mudah sebetulnya kalau mau inginnya yang seperti itu. Buat saja subsidi, bantuan sosial, dan BLT (bantuan langsung tunai) sebanyak-banyaknya kepada masyarakat. Senang semuanya. Tapi membangun sebuah rumah yang kokoh memang perlu fondasi-fondasi yang kuat," tuturnya.

Sebagai bagian dari pembangunan fondasi yang kokoh, pemerintah sudah bersiap untuk menyentuh tahap berikut dalam pembangunan nasional, yakni membangun Sumber Daya Manusia (SDM).

"Dalam perjalanan panjang menuju sebuah negara yang besar kita memerlukan infrastruktur dalam bersaing. Yang kedua, manusianya juga menjadi syarat mutlak," tegas mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Dengan membangun sebuah fondasi yang kuat, Presiden yakin bahwa sekeras apa pun gelombang yang nantinya menerjang, bangsa Indonesia akan tetap berdiri tegak dan menghadapinya dengan kekuatan penuh.

"Beda soal kalau kita memanjakan, terkena gelombang sedikit saja sudah langsung hilang terseret dengan gelombang tadi," tandasnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Mereka Enggak Ngerti, Gak Ngerti


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler