jpnn.com - JAKARTA - Calon presiden (capres) dari koalisi PDIP, NasDem, PKB, Hanura dan PKPI, Joko Widodo menyatakan bahwa masyarakat telah lupa pada sikap kenegarawanan para ketua umum partai politik yang mengusungnya untuk maju di pemilu presiden (pilpres) pada 9 Juli nanti. Menurut pria yang dikenal dengan sapaan Jokowi itu, para ketua umum parpol telah melepaskan ego pribadi untuk tidak menyorongkan diri menjadi capres ataupun calon wakil presiden.
"Yang sering sudah dilupakan masyarakat adalah kenegarawanan Ibu Megawati Soekarnoputri mencalonkan Jokowi sebagai capres, sudah mulai dilupakan," kata Jokowi saat menghadiri deklarasi Manifesto Rakyat Tak Berpartai di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Selatan, Senin (26/5).
BACA JUGA: Anas Yakin Demokrat Dukung Salah Satu Capres
Jokowi juga menyesalkan karena masyarakat lupa pada sikap kenegarawanan Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar ataupun Ketua Umum Partai Hanura dan Ketua Umum PKPI, Sutiyoso yang bersedia mendukung tanpa meminta jatah kursi menteri. "Saya kira itu perlu dilihat karena penting sekali," ungkap Jokowi.
Dia mengatakan, bisa saja sebenarnya dalam pembicaraan koalisi sekalian membahas pembagian kursi menteri. Namun, lanjutnya, bagi-bagi kursi menteri tidak dilakukan dalam pembicaraan koalisi karena kerjasama yang dibangun memang tanpa syarat.
BACA JUGA: Jokowi Presiden, Masalah Jakarta Selesai
“Tapi itu tidak kita lakukan, karena nanti bisa jadi kabinet 100 menteri seperti yang lalu," ujar bekas Wali Kota Surakarta itu.
Ia pun secara tak langsung "menyindir" istilah menteri utama yang pernah digaungkan oleh kelompok tertentu. "Kalau tokoh besar bisa kita angkat sebagai menteri utama. Bisa saja. Atau wakil menteri tidak satu, bisa tiga. Tapi saya kira ke depan kalau kita ulangi seperti ini akan seperti ini terus," kata Jokowi.(boy/jpnn)
BACA JUGA: Manifesto Rakyat tak Berpartai Dukung Jokowi-JK
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon Curiga Posko Dibakar Kubu Jokowi Sendiri
Redaktur : Tim Redaksi