jpnn.com, GRESIK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi acara groundbreaking PT Hailiang Nova Material Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, Selasa (20/6).
PT Hailiang Nova Material Indonesia, salah satu produsen pipa dan batang tembaga terbesar akan membangun pabrik foil tembaga dengan nilai investasi US$860 juta.
BACA JUGA: HPP Gabah Naik, KTNA Sampaikan Aspirasi Petani kepada Menko Perekonomian
Foil tembaga sendiri digunakan sebagai pengumpul (kolektor) arus listrik di kutub negatif (anoda) baterai EV (electric vehicle).
Dengan kehadiran pabrik tersebut, KEK Gresik akan menumbuhkan ekosistem hilirisasi mineral dan electric vehicle (EV) yang menguntungkan bagi Indonesia.
BACA JUGA: Kemenko Perekonomian: Pemerintah Bekerja Keras Capai Target PSR
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun mengapresiasi Hailiang yang memutuskan untuk berinvestasi di KEK Gresik, sehingga terjadi hilirisasi industri, yang menjadi salah satu kunci keberhasilan menuju Indonesia Maju 2045.
“Semua tertarik untuk berinvestasi Indonesia. Jika bisa mengintegrasikan tembaga, nikel, timah, bauksit yang kami miliki, tidak diekspor mentah tapi diolah di negeri sendiri, ini akan menghantarkan Indonesia dari negara berkembang menuju negara maju 10-15 tahun yang akan datang,” ujar Presiden Jokowi.
BACA JUGA: Jokowi Kunjungi Sejumlah Pasar di Bogor, Amati Harga Jelang Iduladha
Dia menekankan pentingnya hilirisasi dan mulai bisa menghentikan ekspor bahan mentah ke luar negeri.
Dengan hilirisasi pemerintah memiliki banyak keuntungan yang bisa didapat, seperti royalti, pajak perusahaaan, dan biaya ekspor serta bisa menyerap lapangan pekerjaan secara masif.
Pemerintah mendukung hilirisasi dalam rangka meningkatkan nilai tambah serta untuk pemenuhan kebutuhan industri dalam negeri yang semakin meningkat.
Diua mengatakan pemerintah Indonesia akan terus mengakselerasi program hilirisasi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, memberikan nilai tambah sebesar-besarnya bagi bangsa dan negara karena economic benefit-nya sangat besar.
“Saya sangat menghargai pembangunan industri pabrik foil tembaga yang dikerjakan oleh PT Hailiang Group dari Tiongkok. Artinya hasil dari PTFI (PT Freeport Indonesia) yang ada di lingkungan ini juga akan bisa diserap sehingga akan jadi barang jadi atau setengah jadi yang nantinya akan kita gunakan untuk baterai litium atau baterai mobil listrik maupun mobil listriknya itu sendiri,” lanjutnya.
KEK Gresik sendiri telah berhasil menarik investasi besar ke dalam kawasan, yaitu Smelter PT Freeport Indonesia dengan nilai investasi sebesar US$3 miliar, yang akan menghasilkan katoda tembaga berkapasitas 1,7 juta ton per tahun.
PT Hailiang Nova Material Indonesia akan menjadi off taker produk PT Freeport Indonesia dengan produk akhir Foil Tembaga, sebagai bahan baku lithium-ion battery.
Kolaborasi antara smelter tembaga dan off taker-nya tersebut mampu menciptakan ekosistem Electric Vehicle di KEK Gresik dengan menarik beberapa investasi baru ke dalam kawasan, antara lain industri kaca (seperti Xinyi), industri baja, dan industri EV battery sendiri, hingga Electric Vehicle.
PT Hailiang Nova Material Indonesia, memproduksi foil tembaga electrodeposit untuk kendaraan listrik bertenaga baterai litium.
Pabrik ini direncanakan berkapasitas 100 ribu ton pertahun yang terbagi dalam 2 fase dan diperkirakan dapat menyerap tenaga kerja 1.920 orang.
“Konsep hilirisasi di KEK Gresik melalui pembangunan smelter PT Freeport Indonesia dan pembangunan pabrik foil tembaga PT Hailiang Nova Material Indonesia, dapat menjadi salah satu success story hilirisasi industri di Indonesia,” ujar Sesmenko Susiwijono.
Chairman of The Board of Hailiang Group, Cao Jian Guo mengungkapkan, pihaknya meletakkan langkah pertama dalam globalisasi bahan energi baru Hailiang di Indonesia.
Keputusan ini merupakan hasil dari proses pembandingan di antara banyak negara tujuan investasi.
"Tidak hanya karena Indonesia memliki sumbver daya mineral yang kaya dan sumber tenaga kerja yang memadai, tetapi juga masyarakatnya yang ramah, unggul dalam lingkungan bisnis,” ujarnya.
Untuk memastikan percepatan pembangunannya, Pemerintah Pusat dan Pemda akan memberikan dukungan penuh dalam hal ini perepatan perijinan, pemberian insentif seperti masterlist, dan tax holiday.
“Semoga betul-betul sebelum 12 bulan pabrik ini sudah selesai dan bisa berproduksi, sehingga bisa menyerap tenaga kerja, memberikan peluang kerja pada masyarakat di Jawa Timur dan Kabupaten Gresik,” pungkas Jokowi. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gus Muhaimin Menitipkan Ini kepada Gibran bin Jokowi saat Bertemu di Solo
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian