jpnn.com, JAKARTA - Langkah calon presiden Joko Widodo kembali rajin blusukan ke pasar-pasar dinilai sebagai upaya mengimbangi gerakan calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno yang belakangan rajin blusukan ke pasar-pasar di sejumlah daerah.
"Yup, pantun dibalas pantun, tulisan dibalas tulisan, komentar dibalas komentar dan blusukan ke pasar di balas blusukan ke pasar. Blusukan Jokowi untuk mengcounter apa yang telah dilakukan oleh Sandi," ujar pengamat politik Ujang Komarudin kepada JPNN, Jumat (16/11).
BACA JUGA: Sandi Baru Sekarang ke Pasar, Jokowi Sudah Sering
Menurut pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia ini, peran pasar sangat besar bagi elektoral dua pasangan calon presiden yang bertarung di Pilpres 2019.
Karena itu, tidak heran dua kubu terkesan mencoba berebut pengaruh dengan rajin turun ke pasar-pasar.
BACA JUGA: Karena Inikah PD Tak Serius Dukung Prabowo-Sandi?
"Pasar merupakan tempat tumbuh dan bergeliatnya ekonomi rakyat kecil. Tempat mereka berinteraksi satu sama lain, tempat mereka mengadu nasib dalam berjualan," ucapnya.
Selain itu, kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini, pasar juga merupakan tempat masyarakat mengeluh ketika harga-harga kebutuhan pokok naik.
BACA JUGA: Jokowi Masih Santai, Fahri Kritik Strategi Prabowo - Sandi
Pasar juga sekaligus tempat yang membahagiakan ketika pedagang untung dan pembeli tidak mengeluh dengan harga-harga yang ada.
"Jadi, interaksi masyarakat di pasar lebih alamiah dan terkadang menentukan arah politik. Makanya, tidak heran dua kubu yang bertarung di Pilpres 2019 juga mencoba berebut pengaruh di pasar," katanya.
Ujang memprediksi dua kubu masih akan terus blusukan ke pasar-pasar di sejumlah daerah di Indonesia hingga akhir masa kampanye, jelang pemungutan suara 17 April 2019 mendatang.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kritikan Mega Untuk Ingatkan Prabowo?
Redaktur & Reporter : Ken Girsang