jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengaku selalu mengatakan Islam dan demokrasi berjalan beriringan di Indonesia.
Pria yang karib disapa Jokowi itu mengaku selalu mengatakannnya dalam setiap sambutan di forum-forum internasional.
BACA JUGA: Soetrisno Bachir Minta Kader PAN Tiru Donald Trump
Karena itu, Jokowi mengajak seluruh peserta Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang digelar di Asrama Haji, Jakarta, Minggu (13/11) bersama-sama menjaga keberagaman terpelihara dengan baik di Indonesia.
"Keberagaman bisa kita tunjukan dengan baik, inilah hal-hal yang perlu saya ingatkan. Termasuk pada saya, bahwa kita memang sangat beragam," ujar Jokowi.
BACA JUGA: 3 Penyebab Utama Panglima TNI Layak Diganti
Melihat keberagaman yang begitu luar biasa, Jokowi mengaku sangat ingin menggunakan bahasa setempat saat membuka kegiatan di daerah.
"Saya membaca saja, (tapi,red) masih banyak yang tertawa karena keliru, yang saya hafal bahasa Jawa Barat, sampurasun. Tapi yang lain sulit sekali, karena berbeda-beda," ujar Jokowi.
BACA JUGA: Ingatlah Pesan Jokowi, Fitnah dan Provokasi di Medsos Tak Islami
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, menjaga keberagaman dengan baik merupakan sesuatu yang perlu dilakukan bersama-sama.
"Mari kita menggunakan energi kolektif kita, energi kebersamaan yaitu persatuan kita untuk menyelesaikan persoalan yang betul-betul mendasar. Baik berupa kemiskinan, ketimpangan, pengangguran. Saya kira tantangan kita di situ," ujar Jokowi. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Buah SBY: TNI-Polri Wajib Menolak Diperalat untuk Kekuasaan
Redaktur : Tim Redaksi