Jokowi Sebut Banyak Pejabat Percaya Takhayul

Senin, 01 September 2014 – 07:31 WIB

jpnn.com - SURABAYA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tak ingin dukungannya kepada pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla hanya terbatas saat pemilihan presiden (pilpres).

Partai yang dilahirkan oleh ormas Islam terbesar Nahdlatul Ulama (NU) itu juga ingin berkontribusi dalam pemikiran dan konsep pemerintahan.
   
Keinginan PKB itu diwujudkan dengan penyerahan green book yang berisi konsep PKB mengenai pemerintahan oleh Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar kepada Jokowi.

BACA JUGA: Tujuh Menteri Kompak Mundur 25 September

Presiden terpilih tersebut pun mengucapkan terima kasih karena buku itu akan memperkaya bahan tim transisi untuk merumuskan kebijakan. "Tidak akan bertentangan karena memang tim transisi bertugas untuk menampung masukan-masukan tersebut," katanya.
   
Dalam ceramah yang juga menandai pembukaan muktamar PKB, Jokowi membeber rumusan kebijakan rancang bangunnya dalam tiga prinsip. Yakni, berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Selanjutnya, dia memaparkan tiga prinsip itu melalui enam sikap negatif orang Indonesia menurut Mochtar Pabottingi.
   
"Saya tidak percaya semuanya, kecuali sikap orang Indonesia yang percaya takhayul. Banyak pejabat yang percaya juga," katanya, kemudian disambut tawa muktamirin. Dikatakan Jokowi, untuk itulah dibutuhkan revolusi mental.

"Caranya seperti apa? Yang pertama adalah melalui pendidikan," ucapnya. Menurut dia, tidak perlu jauh-jauh ke pelosok Indonesia. Di Jakarta saja yang notabene ibu kota masih ada sekitar 381 ribu orang yang hanya lulusan SD.
   
Selanjutnya, Jokowi menguraikan dengan panjang lebar sejumlah program yang merupakan derivasi dari tiga prinsip tersebut. Yang dia sebut pertama adalah bidang pertanian. Menurut dia, sulit dinalar bahwa ternyata hampir semua hasil pertanian diperoleh lewat impor. "Beras, gula, garam, dan bahkan bawang putih pun impor. Jelas ada yang salah," paparnya.
   
Menurut dia, itu adalah permasalahan di lapangan. "Bayangkan saja, negara lain satu hektarenya bisa panen 8 ton-12 ton beras per tahun. Di Indonesia antara 4 ton sampai 5 ton. Ini kan aneh," kata dia.

BACA JUGA: Menag Lepas Kloter Pertama Dari Jakarta

Padahal, ada varietas bibit beras yang menghasilkan beras dua kali lipat dari hasil panen sekarang. "Tapi, tidak pernah dikembangkan," imbuhnya.
   
Karena itu, Jokowi kemudian mengatakan bahwa menteri pertanian mendatang adalah orang yang punya wawasan dan pengetahuan yang kuat di lapangan.

"Jadi, menteri pertanian ke depannya adalah..." kata Jokowi mengambil jeda. "Pekabeeeeeeeeeeeeeee," sahut muktamirin. Jokowi langsung tertawa. "Wah, kok dikaitkan terus-menerus sama PKB," ucapnya.
   
Selanjutnya, Jokowi juga menggoda Muhaimin Iskandar. "Untung, tadi Pak Muhaimin bilang ingin mengalahkan Golkar, bukan PDIP," celetuknya yang langsung disambut tawa para hadirin.

BACA JUGA: Hakim Naik Haji, Vonis Anas Terancam Molor

"Feeling saya sih seperti itu. Bisa mengalahkan asal mau kerja keras," kata dia, lalu disambut tepuk tangan para hadirin.
   
Jokowi kemudian menguraikan banyak permasalahan di bidang perizinan. Dia menuturkan, ketika bertandang ke satu daerah, dirinya menemukan, untuk satu perizinan dibutuhkan waktu dua tahun.

"Tapi, ketika pindah ke daerah lain malah empat tahun. Kapan ini mbangun-nya?" ucap dia. Karena itu, Jokowi berjanji memangkas birokrasi yang sangat panjang tersebut.
   
Selanjutnya, mantan wali kota Solo tersebut membeberkan konsep drone atau pesawat tanpa awak yang akan diupayakan. "Selama ini, kita lupa dengan wilayah kelautan kita. Sekarang, Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, bila ingin melihat pesta pencurian ikan silakan lihat di kawasan Laut Ambon sana. Buanyak sekali kapal asing yang mencuri laut kita dengan peralatan yang lebih canggih," tutur dia.

Hanya, jelas dia, karena kemampuan yang terbatas, hal tersebut tak bisa dicegah. Selain itu, tiap tahun negara diperkirakan mengalami kerugian potensial sebesar Rp 300 triliun atau 1,5 kali lebih banyak daripada subsidi BBM.
   
"Makanya, saya ingin mengembangkan drone. Konsep ini murah dan tepat guna. Amerika saja bisa menguasai dunia dengan drone, sementara kita butuh mata untuk melihat wilayah laut kita yang luas," terangnya.
   
Lalu, Jokowi juga menjelaskan konsep angkutan barang di Indonesia. Dia menyatakan, yang paling murah sederhana saja. Yakni, barang diangkut dari jarak jauh dengan kapal dan begitu sampai di darat langsung diterima oleh kereta api untuk didistribusikan di darat.

"Akan sangat menghemat ongkos dan waktu angkut. Pada gilirannya, masyarakat yang diuntungkan dengan mendapatkan barang murah," tegasnya.
   
Terkait dengan kabinet yang sedang dipersiapkan, Jokowi menyatakan bahwa pertemuan dengan para parpol soal menteri baru akan dilakukan pada 17 September. "Belum, kami belum akan bicara soal menteri," ujar Jokowi saat didampingi Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar.
   
Hanya, Jokowi mengatakan bahwa PKB punya banyak kader yang sangat mumpuni. Apakah termasuk yang ada di sebelahnya (Muhaimin)? "Wah, kalau itu ya pasti," kata Jokowi, kemudian melirik Muhaimin.

Namun, ketika Jokowi ditanya apakah jawaban itu berarti Muhaimin pasti jadi menteri, Paspampres langsung melakukan pengamanan dan meminta rombongan bergerak. (ano/c11/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukungan Bagi Penghina Jogja, Minta Polisi Bebaskan Flo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler