Jokowi Sebut Pelebaran Defisit Demi Kebutuhan Peningkatan Belanja

Jumat, 25 Juni 2021 – 13:20 WIB
Joko Widodo (Jokowi). Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah harus melakukan pelebaran defisit anggaran demi mempertahankan ekonomi negara di tengah pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan Jokowi di sela-sela acara Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) 2020 dan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II 2020, serta Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Semester II 2020 di Istana Merdeka, Jumat (25/6).

"Pelebaran defisit harus kami lakukan mengingat kebutuhan belanja negara makin meningkat untuk penanganan kesehatan dan perekonomian pada saat pendapatan negara mengalami penurunan," kata Jokowi.

Eks gubernur DKI Jakarta itu mengatakan pandemi Covid-19 ini juga belum berakhir. Jokowi  meminta semua pihak tetap waspada.

"Situasi yang kita hadapi masih dalam situasi extraordinary yang harus direspons dengan kebijakan yang cepat dan tepat, yang membutuhkan kesamaan frekuensi semua," kata Jokowi.

Eks wali kota Solo itu juga menyatakan sejak pandemi Covid-19 muncul pada 2020, pemerintah telah melakukan langkah-langkah yang luar biasa.

Dia mengeklaim langkah-langkah itu ialah perubahan APBN, refoccusing, dan realokasi anggaran di seluruh jenjang pemerintahan.

"Dan memberi ruang relaksasi APBN dapat diperlebar di atas 3 persen selama 3 tahun," kata dia.

Selain melakukan pelebaran defisit anggaran, lanjut Jokowi, pihaknya mendorong berbagai lembaga negara untuk berbagi beban.

BACA JUGA: Raih Opini WTP, Jokowi Harap Uang Rakyat Digunakan Sebaik-baiknya

Menghadapi pandemi Covid-19 harus dengan semangat kebersamaan.

"Menanggung beban bersama seperti burden sharing yang dilakukan pemerintah bersama Bank Indonesia," kata dia.

Atas kebijakan tersebut, Jokowi melihat Indonesia mampu menangani peningkatan belanja kesehatan sekaligus menjaga ekonomi Indonesia dari berbagai tekanan.

Meski Indonesia sempat mengalami kontraksi yang dalam pada kuartal kedua 2020 yaitu -5,32 persen, lanjut Jokowi, tetapi kuartal berikutnya negara bisa melewatinya.

Ekonomi Indonesia, menurut dia, tumbuh membaik sampai kuartal I 2021, Indonesia berada di -0,74 persen

"Di tengah situasi yang belum sepenuhnya pulih, pemerintah tetap berkomitmen mempertahankan dan mengingkatkan kualitas LKPP kita, karena itu saya memberikan apresiasi dan penghargaan kepada BPK yang telah melaksanakan pemeriksaan atas LKPP dengan tepat waktu," kata Jokowi. (tan/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA JUGA: Motor Bebek Yamaha Vega Force Tampil Segar

BACA JUGA: Rahmad Prediksi Alasan Presiden Jokowi Ambil Kebijakan PPKM Mikro, Begini

BACA ARTIKEL LAINNYA... Oknum Karyawan Mini Market Ini Hanya Bisa Tertunduk Malu, Rasain!


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler