jpnn.com, BEKASI - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyebut ada tiga kunci kesuksesan bagi seseorang dalam menjalankan usahanya atau berwirausaha.
Hal itu disanpaikanjya ketika bertemu ibu-ibu rumah tangga peserta program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dari PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) di lapangan alun-alun Kota Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (25/1).
BACA JUGA: Blusukan di Bekasi, Jokowi Tinjau Program Sambungan Listrik Gratis
"Jujur, disiplin, kerja keras! Itu kuncinya kalau ibu-ibu ingin sukses dan berhasil dalam usaha. Kalau tiga hal itu tidak dilakukan jangan berharap ibu-ibu sukses,” katanya.
Dalam acara peninjauan program PNM Mekaar kali ini, hadir sebanyak kurang lebih 500 nasabah yang menjalankan usaha supermikro melalui bantuan permodalan yang diberikan program tersebut.
BACA JUGA: Jokowi Dorong Warga Laporkan Pungli di BPN
Program Mekaar memberikan bantuan permodalan berbasis kelompok bagi perempuan prasejahtera dengan besar pembiayaan berkisar Rp 2 juta, hingga Rp 5 juta yang diberikan secara bertahap. Dalam praktiknya, program pemerintah ini tidak mensyaratkan adanya jaminan.
Program ini memang secara khusus menyasar pada usaha-usaha supermikro atau diberikan kepada ibu rumah tangga yang ingin memulai usaha kecilnya sendiri. Ketika sudah berkembang, mereka dapat mengakses program bantuan permodalan yang lebih besar (Kredit Usaha Rakyat).
BACA JUGA: Rekrut Guru dan Dosen Lewat PPPK, Gerindra: Jokowi Anggap Remeh Pendidikan
"Kalau masuk di program Mekaar sudah enggak bisa, berarti loncat ke KUR yang bisa Rp 25 juta sampai Rp 500 juta. Tapi sekali lagi yang namanya program ini adalah harus disiplin mengembalikan, disiplin mengangsur," kata suami Iriana itu.
Layanan bantuan modal PNM Mekaar hingga saat ini telah melayani 4.135.598 nasabah di seluruh Indonesia. Ada 1.770 cabang yang tersebar dan siap melayani masyarakat melayani di 3.861 kecamatan, 276 kabupaten, dan 30 provinsi.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Said Didu Getol Serang Jokowi, Mungkin Karena Sakit Hati
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam