jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Hanura DPR Inas N Zubir mengaku heran dengan mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu yang kerap menyerang pemerintah, termasuk dengan menggunakan polemik mobil Esemka. Inas menduga suara kritis Said karena kecewa telah dicopot dari posisinya sebagai komisaris PT Bukit Asam.
"Sakitnya tuh di sini, begitulah judul lagu yang didendangkan oleh Cita Citata yang mungkin juga didendangkan oleh Said Didu di dalam benaknya sambil menunjuk ke hatinya sendiri akibat dipecat," kata Inas melalui layanan pesan, Jumat (25/1).
BACA JUGA: Jokowi: Isunya Itu-Itu Saja
Inas menilai Said sangat sakit hati sehingga memproduksi hoaks tentang Esemka dan menggembar-gemborkannya sebagai proyek mobil nasional ala Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Padahal, kata Inas menambahkan, Jokowi saat mengenalkan Esemka pada 2012 belum jadi presiden sehingga tak punya kewenangan merumuskan kebijakan soal mobil nasional.
"Mobil nasional merupakan kebijakan seorang presiden dan bukan kebijakan wali kota, sedangkan yang dilakukan oleh Jokowi untuk Esemka pada 2012 merupakan tugas seorang kepala daerah yang harus menjadi PR bagi daerahnya, di antaranya dalam sektor industri, perdagangan, parawisata dan lain-lain," jelas dia.
BACA JUGA: Berita Terbaru Seputar Upaya Pembebasan Abu Bakar Baasyir
Inas menambahkan, semula Jokowi mendengar tentang pengajar SMK bernama Sukiyat yang memiliki bengkel mobil. Sukiyat, kata Inas, memperoleh kiriman satu unit mobil yang belum dirakit dari PT Solo Manufaktur Kreasi.
BACA JUGA: Target Jokowi - Maruf: Jatim 70 Persen, Surabaya 80 Persen
Selanjutnya, mobil itu digunakan sebagai bahan praktikum siswa-siswa Sukiyat di SMK Negeri 1 Solo. Jokowi yang saat itu masih menjadi wali kota Solo mendengar soal Sukiyat dan mobil rakitannya.
“Lalu sebagai kepala daerah yang peduli dan sadar akan tugasnya, Pak Jokowi memberikan dukungan agar mobil Esemka tersebut dapat diproduksi secara komersial," kata dia.
Pada saat itu banyak kalangan yang antusias dan mendukung perakitan mobil Esemka karya siswa-siswa SMK Negeri 1 Solo tersebut. Salah satunya adalah Rizal Ramli.
"Namun setelah kegagalan uji emisi 2012, semua pada balik badan meninggalkan Pak Jokowi sendirian, lalu Said Didu saat itu ke mana saja? Kok mingkem?" tanya Inas.(tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Gadai Sertifikat Tanah Jangan Buat Gagah-Gagahan
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga