jpnn.com - JAKARTA--Presiden Joko Widodo secara resmi membuka gelaran World Islamic Economic Forum (WIEF) hari ini. Jakarta bertindak sebagai tuan rumah bagi forum internasional yang sampai dengan saat ini telah diselenggarakan sebanyak 12 kali tersebut.
“Jakarta adalah kota metraopolis yang hidup, selagi Anda di sini jangan lupa menikmati hidangan kuliner, SPA, shopping kelas dunia. Saya harap Anda bisa memaklumi saya memuji-muji Jakarta karena 2,5 tahun lalu saya gubernur di Jakarta,” ujar Jokowi sapaan Presiden saat membuka kegiatan tersebut.
BACA JUGA: Politikus PDIP: Ini Kejahatan Luar Biasa
Dalam sambutannya di hadapan pemimpin negara-negara muslim, Jokowi menyebut salah satu tantangan terbesar bagi masyarakat dunia dewasa ini ialah pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat.
Selain itu, ancaman dari serangan teror dan situasi politik yang tak terprediksi turut memberikan tantangan besar bagi negara-negara di dunia.
BACA JUGA: Pemerintah Targetkan Punya Database Kompetensi 4,5 Juta PNS
"Kita melihat serangan teror, baik besar maupun kecil di berbagai belahan dunia. Situasi politik sejak awal abad ini juga merupakan yang paling tidak dapat diprediksi," tuturnya.
Di tengah situasi dunia dewasa ini, Jokowi berpendapat masyarakat muslim bisa memanfaatkan kekuatan yang telah lama dimiliki. Keunggulan usia demografi masyarakat muslim dunia merupakan kekuatan yang menurutnya bisa dimanfaatkan lebih jauh.
BACA JUGA: Duh, Pelaku Rusuh Tanjungbalai Juga Mengonsumsi Narkoba
Dia mengatakan, keuangan syariah, kuliner dan fashion Islami, serta seni arsitektur Islam merupakan kekuatan lainnya yang semakin berkembang.
"Kita belum cukup kuat di media, media sosial, dan teknologi. Oleh karenanya, di sana kita belum mampu memenangkan persaingan. Dan jika kita tidak mendidik dan melatih masyarakat kita, dunia akan semakin meninggalkan kita," tambahnya.
Untuk diketahui, Indonesia kembali diberi kehormatan untuk menjadi tuan rumah pertemuan skala internasional WIEF ke-12. Sebelumnya, Indonesia pernah menjadi tuan rumah dalam kegiatan serupa pada 2009 lalu. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Saran KPK untuk MA Terkait Nurhadi
Redaktur : Tim Redaksi