jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengungkap isi pertemuan ketika dirinya menerima pengurus DPD I Partai Golkar dari 31 Provinsi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada 30 November 2017 lalu.
Hal ini diungkap oleh Jokowi -sapaan Presiden- ketika memberikan sambutan pada pembukaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munasllub) DPP Partai Golkar di JCC Senayan, Jakarta pada Senin (18/12) malam.
BACA JUGA: Internal Golkar Memanas, Pak Jokowi pun Waswas
Disampaikan Jokowi bahwa pada kesempatan itu pengurus DPD-DPD I Golkar memang menyampaikan sesuatu. Dan dia memastikan hanya sebagai pendengar ketika itu.
"Pak kami ingin Pak Airlangga Hartarto menjadi ketua umun Golkar. Saya tanya, apakah ada aspirasi lain (selain Airlangga-red)? Saya tunggu, enggak ada Pak. Artinya sudah bulat," ungkap Jokowi menirukan komunikasinya dengan pengurus Golkar saat itu.
BACA JUGA: Jokowi Bongkar Grup JK, Luhut dan Ical di Munaslub Golkar
"Saya enggak memengaruhi, saya hanya menceritakan saat itu. Saya ingin juga mengingatkan kepada semuanya jangan sampai pertentangan-pertentangan itu menyebabkan Partai Golkar habis," tukas mantan wali kota Surakarta ini.
Calon Presiden 2019 dari Partai Golkar ini pun blak-blakan mengetahui jika di internal partai pendukungnya itu ada banyak kelompok-kelompok besar. Mulai dari group Jusuf Kalla, hingga Agung Laksono.
BACA JUGA: Nurdin Halid: Tak Ada Pendaftaran Caketum di Munaslub Golkar
"Ini blak-blakan saja. Ada groupnya Pak Jusuf Kalla, dari Pak Aburizal Bakrie, ada. Ada dari group Pak Luhut Binsar Pandjaitan ada. Diam-diam ada. Ada juga group dari Pak Akbar Tanjung, Pak Agung Laksono, dan group-group besar lainnya. Tapi yang saya lihat dari jauh ya tadi yang saya sampaikan," tutur Jokowi disambut riuh tawa peserta Munalsub.
Pada forum itu, Jokowi memang menyampaikan pandangannya terhadap Golkar sebagai partai besar tempat bernaungnya para politikus ulung, ada teknokrat, maupun negarawan yang disegani. Selain itu, insfrastrukturnya sampai ke desa bahkan setingkat rukun tetangga (RT).
"Jadi, jika Golkar gonjang-ganjing, jika Golkar tidak solid, utuh, jika di internal Golkar ramai, ini tidak bagus untuk Golkar maupun untuk politik nasional," sebut Jokowi.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Bahayanya Jika Airlangga Tak Lepas Jabatan Menperin
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam