jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampaknya tidak ingin menanggung malu untuk kedua kalinya, terkait pengumuman kabinetnya.
Setelah menentukan jadwal pengumuman kabinet pemerintahannya, Jokowi pun berupaya memastikan agar persiapan prosesi perkenalan kabinetnya hari ini serta pelantikan besok, berlangsung lancar.
BACA JUGA: KPK Sita Berkas Milik KBIH
Prosesi perkenalan kabinet tersebut dipersiapkan dengan matang oleh kedua menteri yang ternyata telah ditunjuk resmi oleh Jokowi, sejak Kamis (23/10).
Menurut Mantan Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto, Mensesneg dan Kepala Bappenas sudah bekerja sejak Kamis lalu. "Mensesneg yang baru sudah bekerja. Dialah yang mempersiapkan semua pelantikan sejak Kamis,"kata Andi di Kompleks Istana Kepresidenan, kemarin (25/10).
BACA JUGA: Habibie Diperiksa Tim 12 Dokter Kepresidenan
Di samping Mensesneg, Andi mengungkapkan Kepala Bappenas juga sudah mulai bekerja. Presiden Jokowi menginstruksikan keduanya untuk mempersiapkan pelantikan dan rapat kabinet perdana yang direncanakan akan digelar usai acara pelantikan besok.
"Mensesneg dan Kepala Bappenas, sudah langsung bekerja karena itu yang mempersiapkan rapat kabinet pertama. Keppres (pengangkatan menteri) yang siapkan Mensesneg baru ini. Hanya mereka yang diminta kerja duluan, membantu Pak Jokowi,"paparnya.
BACA JUGA: Nama-nama Calon Menteri Kabinet Jokowi Kembali Beredar
Lantas siapa Mensesneg dan Kepala Bappenas tersebut? Andi masih bungkam. "Saya tidak bisa bilang," katanya.
Kemungkinan sang Mensesneg misterius tersebut adalah Andi sendiri, Rini Soemarno atau Hasto Kristianto. Sebab, sejak hampir sepekan terakhir, hanya mereka bertiga yang terlihat rutin menyambangi Istana untuk bertemu dengan Jokowi.
Andi pun membenarkan saat ditanya apakah dirinya ikut mengurus pelantikan. Namun, dia berkelit bahwa tugas tersebut adalah salah satu tugas yang masih tersisa dari tim transisi. Dia juga mengatakan sekedar membantu dua menteri yang telah ditunjuk Jokowi.
"Ini kerja lungsuran dari tim transisi karena ada beberapa hal yang kami kerjakan dalam tim transisi lalu berimbas pada persiapan seperti materi untuk sidang kabinet. Tapi karena ada menteri yang sudah ditetapkan, dikomunikasikan kepada mereka. Saya hanya mengawal sampai nanti kabinet terbentuk,"urainya.
Mengenai prosesi perkenalan menteri, Andi mengatakan acara tersebut dikemas sederhana. Perkenalan menteri tersebut akan dilakukan di halaman depan Istana Merdeka. Para menteri nantinya didampingi istri atau suami beserta keluarganya.
Acara dimulai dengan Presiden Jokowi yang memperkenalkan para pembantunya satu persatu. Kemudian, mereka akan dijamu Presiden dengan hidangan ringan. Prosesi tersebut mirip tea party.
"Jadi nggak ruwet-ruwet, hanya menteri-menteri dipanggil. Presiden kenalkan satu-satu, setelah itu 34 menteri minum teh, nikmati snack sore, kenalan satu sama lain, untuk membuat suasana cair. Lalu akan ada briefing sedikit tentang pelaksanaan pelantikan tanggal 27 (Oktober) hari Senin,"papar Andi.
Setelah prosesi tersebut, lanjut Andi, Presiden Jokowi segera meminta para menteri untuk langsung siap bekerja. Karena sidang kabinet perdana akan dilakukan sesaat pasca pelantikan menteri yang berlangsung di Istana Merdeka.
"Jadi sidang kabinet jam 11 siang lalu rapat kabinet jam 2 siang. Dan hari kedua, hari Selasa (28/10), menteri langsung bekerja," tegasnya.
Menyoal undangan bagi para menteri, Andi mengatakan bahwa ke-34 calon menteri telah menerima undangan masing-masing.
"Undangan dan menteri-menteri sudah dihubungi. Sudah diberitahu mereka bisa membawa istri atau suami, bisa membawa keluarga,"katanya.
Terkait posisi Juru Bicara Kepresidenan, Andi menegaskan bahwa Jokowi tidak akan menunjuk Jubir. Sebab, dia lebih memilih menyampaikan segala bentuk komunikasi secara langsung pada pihak-pihak terkait termasuk media, seperti gayanya selama ini.
Dalam menyampaikan isu-isu tertentu, Jokowi nantinya akan dibantu para menteri terkait dan Kepala Staf Kepresidenan.
"Tampaknya Presiden tidak akan menunjuk jubir, seperti gaya Pak Jokowi selama ini di Gubernur tidak ada jubir. Komunikasi yang ingin dilakukan Pak Jokowi sebagai Presiden akan dilakukan langsung olehnya atau menteri-menteri di bidang tertentu. Kepala staf juga disiapkan, saya tidak tahu apa kepala staf akan dilantik pada hari yang sama dengan menteri-menterinya,"paparnya.
Ketika disinggung apakah dalam kabinet Jokowi ada menteri dari Koalisi Merah Putih (KMP), Andi membantah. Dia memastikan, tidak ada menteri dari luar Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
"Saya rasa nggak. Saya rasa tidak ada interaksi dengan partai-partai lain di luar partai pengusung Jokowi untuk menyiapkan kabinet, kecuali PPP,"ujarnya.
Andi juga menuturkan, ada sedikit perubahan komposisi dalam kabinet Jokowi. Dia mengatakan ada penambahan dari kalangan profesional. Awalnya, komposisi jumlah kalangan profesional dan kalangan parpol adalah 18:16.
Namun, jumlah pastinya Andi tidak bisa mengungkapkan. "Kayaknya tidak 18-16 deh. Profesional nambah, jumlahnya nambah. Tapi saya nggak tahu," kata dia. (Ken/aph/bay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penggabungan Kementerian Bisa Hemat Anggaran Negara
Redaktur : Tim Redaksi