Jokowi: Sudah 47 Negara Masuk Menjadi Pasien IMF, yang Lain Masih Mengantre

Selasa, 17 Januari 2023 – 13:05 WIB
Tangkapan layar - Presiden RI Joko Widodo saat membuka Rakornas Kepala Daerah dan FKPD se-Indonesia di Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023). (ANTARA/Indra Arief) (ANTARA/Indra Arief)

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyebut sudah 47 negara masuk menjadi pasien International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional.

"Guncangan ekonomi karena pandemi, karena perang, sudah menyebabkan 47 negara masuk menjadi pasien IMF,” kata Jokowi dalam Rakornas Kepala Daerah dan FKPD se-Indonesia di Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1).

BACA JUGA: Harga Beras Bergejolak di 79 Daerah, Presiden Jokowi Sentil Bulog

Mantan wali kota Surakarta itu menambahkan sejumlah negara lainnya masih mengantre untuk mendapatkan bantuan lembaga keuangan multilateral tersebut.

“Kita ingat tahun 1997-1998 Indonesia sempat menjadi pasien IMF, ambruk ekonomi dan politik. Sekarang ada 47 negara dan yang lain masih mengantre di depan pintu IMF,” ungkap Jokowi. 

BACA JUGA: Jokowi kepada Kepala Daerah: Sudah Enggak Musim yang Namanya ABS

Dia mengatakan bahwa saat ini perekonomian Indonesia berada pada kondisi yang baik, bahkan sangat baik, dengan  proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan 2022 sebesar 5,2 persen - 5,3 persen (year on year).

Meski demikian, Presiden Jokowi mengingatkan semua pihak untuk berhati-hati.  Menurutnya, 2023 masih menjadi tahun ujian bagi ekonomi Indonesia dan global.

BACA JUGA: Ssst, Konon Surya Paloh Tegaskan Sikap Begini terhadap Pemerintahan Jokowi

“Hati-hati semua, harus hati-hati, harus kerja keras semuanya, deteksi informasi di lapangan sehingga jangan sampai keliru membuat kebijakan sekecil apa pun,” ujar dia.

Presiden Jokowi meminta jajaran kementerian dan lembaga non-kementerian serta pemerintah daerah untuk memiliki frekuensi yang sama dalam menghadapi situasi ekonomi.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan supaya setiap kebijakan yang dibuat harus berbasiskan pada data dan fakta di lapangan.

Berdasarkan penyampaian dari Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, kata Jokowi, sepertiga ekonomi dunia pada 2023 akan mengalami resesi. "Negara yang tidak terkena resesi, ratusan juta penduduknya merasakan seperti sedang resesi, hati-hati," kata dia.

Dari laporan IMF itu, kata Presiden Jokowi, sepertiga ekonomi dunia diprediksi akan mengalami resesi yang berarti sekitar 70 negara.
"Situasi global masih tak mudah dan sekarang yang jadi momok semua negara adalah inflasi. Ini momok semua negara dan patut juga kita syukuri inflasi kita di angka 5,5 persen. Ini patut disyukuri berkat kerja keras semuanya," kata Presiden Jokowi. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler