jpnn.com - jpnn.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pentingnya integrasi perencanaan dan penganggaran program pemerintah. Tujuannya program prioritas pemerintah bisa berjalan optimal.
"Kita tidak mau mengulang terus lagu lama perencanaan dan penganggaran yang tidak sambung, tidak sinkron. Antara yang direncanakan beda dengan yang dianggarkan,” katanya saat memimpin rapat terbatas yang membahas tentang integrasi perencanaan dan penganggaran untuk mengoptimalkan hasil pembangunan nasional, di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (31/1).
BACA JUGA: JK: Presiden Minta Maaf
Menurut Jokowi -panggilan beken Joko Widodo- kondisi itu seolah-olah mencerminkan ada dua rezim. “Rezim perencanaan dan rezim penganggaran," katanya.
Hadir dalam rapat itu antara lain Wakil Presiden Jusuf Kalla Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan pembantu presiden lainnya.
BACA JUGA: KITE IKM Diluncurkan, Biaya Produksi Turun 25 Persen
Jokowi pun kembali mengingatkan tentang kebijakan money follow program yang menjadi kebijakannya. Dia juga meminta Bappenas dan Kementerian Keuangan untuk mengawal proses penerapan kebijakan tersebut.
"Jangan hanya sebatas label, diberi label money follow program, tetapi dalam praktiknya tetap money follow function," tegas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Presiden Jokowi juga memerintahkan pimpinan kementerian dan lembaga untuk meninggalkan ego sektoral dan cara berpikir yang akan memperlambat proses. Karenanya, Bappenas dan Kementerian Keuangan harus bisa menjaga prinsip program-program prioritas.
BACA JUGA: Cari Pengganti Patrialis, Jokowi Bakal Bentuk Pansel
“Sederhanakan proses yang rumit-rumit, bertele-tele, dan bersikap administratif. Bangun kodifikasi yang bersandar pada lintas kementerian dan lembaga, lakukan pengembangan sistem berbasis IT untuk mendukung proses perencanaan dan penganggaran yang kita ingin semuanya terintegrasi," pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Reaksi Jokowi atas Kebijakan Imigrasi Trump
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam