Jokowi Targetkan Angka Kemiskinan di Bawah 10 Persen

Selasa, 27 Maret 2018 – 05:58 WIB
Presiden Jokowi. Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

jpnn.com, BANJARBARU - Presiden Jokowi menargetkan angka kemiskinan bisa turun di bawah angka 10 persen.

Berdasarkan data terakhir yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) September 2017 lalu, penduduk miskin di Indonesia masih di angka 10,12 persen atau sekitar 26,58 juta orang dari total penduduk Indonesia.

BACA JUGA: Jokowi Berharap Peredaran Uang di Desa Semakin Meningkat

Jumlah itu hanya turun 0,52 persen dibandingkan angka pada Maret 2017 yang mencapai 10,64 persen atau 27,77 juta orang.

“Ya saya sampaikan harus turun. Harus turun di bawah 10 persen, harus turun. Angkanya berapa, harus turun di bawah 10 persen,” kata Presiden Jokowi usai menyerahkan KIP, PKH, dan Bantuan Sosial Pangan Rastra, di Lapangan Dr. Murjani, Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin (26/3).

BACA JUGA: Pakai Kaus Kuning Bukan Berarti Jokowi Gandeng Airlangga

Presiden optimis, hal itu bisa terealisasi. Mengingat sejumlah program sudah dinaikkan anggarannya. Mulai dari Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), Beras Sejahtera, Padat Karya Tunai, hingga bantuan pangan non tunai (BPNT). “Nanti tahun depan akan diajukan untuk PKH ini bisa dinaikkan, karena memang banyak keluarga-keluarga yang sangat membutuhkan,” tuturnya.

Untuk diketahui, sejumlah anggaran bansos dinaikkan tahun ini. Mulai dari PKH yang dinaikkan dari Rp 50 triliun menjadi Rp 70 triliun dengan penambahan lima juta keluarga, penerima BPNT ditingkatkan dari 1,2 juta keluarga menjadi 10 juta keluarga, hingga PKT yang diperluas cakupannya.

BACA JUGA: Airlangga Hartarto Ungkap Isi Pembicaraan dengan Jokowi

Hanya saja, agar program tersebut bisa berjalan tepat sasaran, pihaknya meminta masyarakat untuk tidak menyalahgunakannya.

Dana PKH sebesar 1,890.000 per tahun misalnya, harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan sandang. “Beli pulsa tidak boleh! Kalau ketahuan uangnya beli pulsa, kartunya dicabut,” tuturnya.

Sementara itu, Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan, pemerintah tengah menyiapkan modifikasi terhadap bantuan sosial, khususnya PKH. Harapannya, tidak hanya mengatasi kebutuhan hidup yang sifatnya mendesak. Melainkan juga menjadi bagian dari instrumen untuk memberdayakan masyarakat. “Sehingga kelak dapat keluar dari status tidak mampu," kata dia. (far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Masih Membutuhkan Pak JK


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler