Jokowi Terancam Kalah Jika Pilpres Dua Putaran

Senin, 07 Mei 2018 – 09:55 WIB
Presiden Jokowi. Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago memprediksi Pilpres 2019 bakal diikuti tiga pasangan calon presiden.

Prediksi tersebut berdasarkan melihat peta politik akhir-akhir ini. Sejumlah partai belum juga mendeklarasikan dukungan, diperkirakan karena tarik menarik kepentingan.

BACA JUGA: Mengenal Yamaha Byson Street Tracker yang Goda Jokowi

Masing-masing parpol terkesan menginginkan tokoh yang mereka usung duduk sebagai cawapres Joko Widodo maupun cawapres Prabowo Subianto.

Kemungkinan lain, ada juga yang masih menginginkan Prabowo legawa hanya sebagai king maker. Kelompok ini sepertinya melihat peluang Gatot Nurmantyo mengalahkan Jokowi lebih besar.

BACA JUGA: Hasil Survei INES: 67,3% Masyarakat Ingin Presiden Baru

“Karena itu, terbuka peluang pilpres diikuti tiga pasangan calon. Partai-partai yang tidak puas dengan sikap koalisi pendukung Jokowi maupun Prabowo, kemungkinan membentuk poros ketiga," ujar Pangi di Jakarta, Senin (6/5).

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini memprediksi, jika poros ketiga mengusung Gatot Nurmantyo sebagai capres, pilpres akan berlangsung dua putaran.

BACA JUGA: PKB Sebut Zulkifli Bukan Pesaing Cak Imin, tapi Sahabat

Pangi melihat ada kecenderungan pemilih jenuh jika capres yang maju di Pilpres 2019 hanya pertarungan Jokowi dan Prabowo, seperti yang terjadi di Pilpres 2014 lalu. Karena itu, ketika muncul nama baru seperti Gatot, besar kemungkinan suara akan terpecah.

“Saya kira kalau pilpres dua putaran, besar kemungkinan Jokowi bakal kalah. Dugaan saya, skema yang terjadi di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu kemungkinan bisa terulang. Poros yang enggak masuk putaran kedua bergabung dengan lawan Jokowi. Jadi intinya, asal bukan Jokowi,” ucapnya.

Menurut Pangi, dua kelompok anti Jokowi yang bersatu di putaran kedua kemungkinan secara masif akan mengampanyekan mantan Wali Kota Surakarta itu gagal menciptakan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan yang dilakukan selama ini tidak dirasakan secara langsung oleh masyarakat.

“Isunya, soal kemiskinan cukup seksi untuk diangkat. Contoh paling nyata terkait daya beli masyarakat yang menurun. Ibu-ibu ke pasar bawa uang Rp 50 ribu itu enggak cukup. Ongkosnya saja pulang pergi sudah berapa. Itu belum harga beras yang dan kebutuhan pokok lain yang melonjak naik,” katanya.

Pangi memprediksi isu kemiskinan akan dikaitkan dengan derasnya arus tenaga kerja asing masuk ke Indonesia, khususnya dari Tiongkok.

"Jadi sekali lagi, kalau pilpres dua putaran dan calon yang diusung poros ketiga adalah Gatot, maka Jokowi bisa terancam kalah," katanya.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Zulkifli Hasan Diduga Punya Agenda Singkirkan Cak Imin


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Pilpres 2019   Capres   Jokowi  

Terpopuler