Jokowi Terlahir sebagai Mulyono

Jumat, 30 Agustus 2024 – 09:16 WIB
Jokowi (kanan) saat bermain bola di Lapangan Gamplong, Moyudan, Sleman beberapa waktu lalu. Foto: Source for JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Nama Mulyono begitu ringan di bibir para politikus hingga netizen di media sosial.

Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono juga menyebut Mulyono.

BACA JUGA: Anies Gagal Maju di Pilkada Jabar 2024, Ono Surono Menuding Mulyono

Ono bilang Mulyono-lah penyebab batalnya Anies Baswedan mengikuti kontes di Pilgub Jabar 2024.

Siapa Mulyono?

BACA JUGA: Selamat Ulang Tahun, Presiden Mulyono

Kolumnis Dhimam Abror Juraid a.k.a Cak Abror pernah menulis soal Mulyono dalam tulisannya berjudul Selamat Ulang Tahun, Presiden Mulyono.

"Tidak banyak yang mengenal Mulyono, tetapi kalau Joko Widodo, hampir semua orang di Indonesia mengenalnya," tutur Cak Abror, 21 Juni 2023.

BACA JUGA: Ini Kata Elite PDIP Bandung soal Kepastian Duet Anies-Ono Surono di Pilgub Jabar

"Dia Presiden Ketujuh Republik Indonesia yang terlahir sebagai Mulyono," imbuhnya.

Cak Abror menjelaskan bahwa dalam tradisi masyarakat pedesaan di Jawa, ganti nama adalah hal yang lumrah.

Anak kecil yang sakit-sakitan dan tidak kunjung sembuh akan diganti namanya, karena dianggap tidak kuat menyangga nama.

"Mulyono adalah nama umum di Jawa, artinya adalah ‘’ono kamulyan’’ atau ada kemuliaan. Mungkin nama itu terlalu berat bagi anak kecil yang super-ramping itu. Maka digantilah dengan nama baru, Joko Widodo. Joko dalam bahasa Jawa artinya anak muda, sedangkan Widodo bermakna sejahtera," tutur Cak Abror.

"Ternyata nama ini membawa hoki. Perjalanan hidup Joko muda melesat bak meteor. Nama Joko dan Widodo adalah nama pasaran di Jawa. Akan tetapi, ketika dua nama itu digabung menjadi Jokowi, maka tidak ada satu pun yang menyamainya. Ibarat meniti anak tangga, Jokowi memulai karier sebagai pengusaha kayu dan mebel," tutur Cak Abror.

Menurut Cak Abror, Joko Widodo tidak dikenal sebagai aktivis mahasiswa yang suka teriak-teriak memimpin demonstrasi, atau menjadi moderator diskusi-diskusi politik. Kariernya di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) hanya sebatas aktivitas naik gunung.

"Kendati begitu perjalanan karier politik Joko melesat sangat cepat bak meteor. Ketika sudah mendekati masa pensiun, dia masih tetap ingin memastikan bahwa legasinya akan terus berlangsung," tutur Cak Abror. (*/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler