jpnn.com, BANDUNG - Presiden Joko Widodo menilai Indonesia bisa melewati uji klinis tahap tiga dan melakukan produksi sendiri vaksin Sinovac yang berasal dari China. Pria yang akrab disapa Jokowi itu menyampaikan hal itu dalam kunjungan kerjanya ke Kota Bandung saat meninjau kesiapan dan fasilitas produksi milik BUMN produsen vaksin dan antisera Bio Farma pada Selasa (11/8).
Kemampuan Bio Farma sebagai perusahaan produsen vaksin telah diakui dunia di mana produk-produknya telah menjangkau lebih dari 140 negara di dunia.
BACA JUGA: Putin: Rusia Negara Pertama yang Luncurkan Vaksin COVID-19
"Saya ingin melihat bagaimana Bio Farma yang telah memproduksi vaksin yang telah dikirimkan ke-149 negara baik itu vaksin polio, difteri, BCG, dan lain-lain," ujar Jokowi selepas peninjauan di fasilitas produksi Bio Farma yang berlokasi di Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.
"Ini menunjukkan bahwa negara kita mampu memproduksi vaksin sejak lama. Bio Farma berdiri setelah 1890, sudah lebih dari 100 tahun yang lalu," imbuhnya.
BACA JUGA: Pak Jokowi Sebut Ancaman Covid-19 Belum Usai sampai Rakyat Divaksin
Bio Farma sendiri akan segera memproduksi vaksin Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri apabila nantinya vaksin tersebut telah ditemukan dan telah teruji secara klinis.
Saat ini, tim uji klinis dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran tengah melakukan uji klinis tahap ketiga terhadap bakal calon vaksin Covid-19. Setelah uji klinis tersebut dilakukan dan vaksin yang sedang dikembangkan dinyatakan siap digunakan, maka selanjutnya Bio Farma akan memproduksi sendiri vaksin tersebut dalam jumlah besar.
BACA JUGA: Pemerintah Didesak Percepat Realisasi Penyaluran Bantuan UMKM Terdampak Covid-19
"Saya kira dengan kemampuan dan pengalaman yang ada kita ingin produksi vaksin Covid ini segera bisa dilakukan," kata dia.
Sebelumnya, dalam pertemuan di Istana Merdeka pada 21 Juli 2020, Kepala Negara menugaskan Bio Farma untuk memastikan kapasitas produksinya dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri saat vaksin Covid-19 ditemukan.
Saat ini, kapasitas produksi Bio Farma diketahui sanggup untuk memproduksi vaksin dalam jumlah 100 juta dosis per tahun dan tengah dikembangkan lebih lanjut sehingga pada akhir tahun nanti mampu meningkatkan kapasitasnya hingga mencapai 250 juta dosis vaksin per tahun.
"Saya kira inilah yang perlu kita ketahui dan menambah optimisme kita bahwa kita bisa melakukan itu sendiri," tandasnya.
Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan tersebut di antaranya Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.(tan/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga