Jokowi Pengin RI Setop Impor Alkes dan Obat-obatan 

Senin, 27 Desember 2021 – 15:04 WIB
Presiden Jokowi saat memulai peletakan batu pertama (groundbreaking) Rumah Sakit (RS) Internasional Bali di Denpasar, Bali, Senin (27/12). (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Jokowi menginginkan Indonesia agar dapat menyetop impor alat kesehatan, obat-obatan dan bahan baku obat.

Jokowi berharap barang-barang itu dapat diproduksi sendiri di dalam negeri. 

BACA JUGA: Lazada Setop Penjualan Barang Impor, Syarief Hasan: Ayo Beli Produk dalam Negeri

“Alat-alat kesehatan, obat-obatan, bahan baku obat, kita harus berhenti untuk mengimpor barang-barang itu lagi, dan kita lakukan, kita produksi sendiri di negara kita,” kata Jokowi saat memulai peletakan batu pertama Rumah Sakit (RS) Internasional Bali di Denpasar, Bali, Senin (27/12). 

Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk mengupayakan agar alkes, obat-obatan, dan bahan baku obat dapat diproduksi pelaku industri dalam negeri.

BACA JUGA: PKS Dorong Kementan Optimalisasi Produksi Bawang Putih, Impor Harus Ditekan

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan untuk menekan impor bahan baku obat, BUMN Indofarma akan fokus mengembangkan industri herbal.

Menurutnya, Indonesia memiliki alam dan budaya yang mendukung untuk pengembangan industri herbal. 

BACA JUGA: Ganjar Mengajak Seluruh Elemen Bangsa Tak Bergantung pada Impor

“Industri herbal kita punya kekuatan, memang kita mempunyai alam dan punya kultur mengenai industri herbal ini. Karena itu, Indofarma kita akan fokus pengembangan industri herbal daripada pengobatan,” kata Erick.

Dia menambahkan saat ini Kementerian BUMN telah mengonsolidasikan klaster kesehatan BUMN.

Menurutnya, hal ini untuk menciptakan ekosistem yang dapat memperkuat ketahanan dan kemandirian kesehatan. 

“Kita tahu ekosistem ini menjadi kunci. Kalau kita berdiri sendiri-sendiri, akhirnya tentu kita tidak punya kekuatan yang terpadu untuk menahan gelombang yang terjadi ke depannya,” ujar Erick Thohir.

Kementerian BUMN juga telah menggabungkan Bio Farma sebagai perusahaan induk (holding company) yang membawahi Kimia Farma, Indofarma, dan sejumlah rumah sakit yang berada di bawah Indonesia Healthcare Corporation (IHC). 

Bio Farma diharapkan mampu membuka peluang baru dalam industri kesehatan seperti industri vaksinasi.
“Karena itu kami coba sekarang bekerja sama dengan berbagai pihak apakah merupakan vaksin mRNA atau protein rekombinan yang hari ini memang masih terus kami jajaki,” kata Erick.

Terkait vaksinasi, kata Erick, sejak 13 Desember 2021 telah dimulai uji klinis vaksin produksi Bio Farma. 

Dengan dimulainya uji klinis tersebut, Erick berharap tahun depan Indonesia mampu memproduksi vaksin secara mandiri.

“Tentu kami harapkan dengan uji klinis ini, kesatu, lalu kedua dan ketiga, kita juga bisa menekan impor vaksin di tahun depan. Kita siap memproduksi 77 juta (dosis) untuk langkah awal yang bisa mulai insyaallah di bulan Juli,” ujar Erick Thohir. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Jokowi   impor   Alkes   Obat-obatan   Erick Thohir  

Terpopuler