Jonan Dinilai Salah Hitung Soal Harga Gas

Selasa, 22 Agustus 2017 – 10:59 WIB
Menteri ESDM Ignasius Jonan (dua kanan) dan Wamen Arcandra Tahar. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI kembali mengkritik keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Kali ini terkait penaikan harga jual gas ConocoPhillips Indonesia (COPI) ke PT Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk wilayah Batam, Kepulauan Riau.

BACA JUGA: Divestasi Freeport Beres, Tinggal Tunggu Perpajakan

Kritik terhadap Jonan dilontarkan saat dirinya mengklaim setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) akan meningkat usai pemerintah menaikan harga jual COPI.

“Kalau memang untung, berapa split akhir yang didapat negara setelah dikurangi seluruh cost recovery COPI? Kalau Jonan tidak paham, minta SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi) dan anak buah di Ditjen Migas untuk buka hitungannya,” kata Anggota Komisi VI Inas Nasrullah, Selasa (22/8) kemarin.

BACA JUGA: Bu Rini Tunjuk 3 Nama Baru isi Posisi Direksi Pegadaian

Inas menilai kebijakan Jonan dalam penaikan harga jual gas COPI cenderung menguntungkan perusahaan asing dengan mengesampingkan perusahaan negara.

“Harusnya sebagai menteri keputusan Jonan berpihak kepada BUMN. Ini malah merugikan," sesalnya.

BACA JUGA: Gencarkan Transaksi Online, BTN Rangkul UMKM

Sebelumnya, menanggapi ramainya pemberitaan mengenai kenaikan harga jual gas COPI Jonan mengatakan keputusan tersebut telah didasarkan pada unsur keadilan dengan hitungan yang matang.

Meski begitu, dia tak menampik bahwa kenaikan harga gas COPI akan merugikan PGN selaku BUMN pembeli gas ConocoPhillips.

"Gas itu ya prinsipnya begini. Ini harus ada pembagian yang fair antara operator di hulu dengan operator di midstream. Nah kalau misalnya harga gas di hulu itu kita tingkatkan, itu penerimaan negara naik. Naik sebesar yang ditingkatkan itu. Jadi ini bukan, oh ngurangi ini (PGN) dikasihkan ke ConocoPhillips, bukan," kata Jonan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/7) kemarin.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebijakannya Dituding Rugikan BUMN, Begini Penjelasan Jonan


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler