jpnn.com, SARULLA - Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan kapasitas listrik di Sumatera Utara bertambah sejak 18 Maret lalu.
Itu setelah beroperasinya Unit 1 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla di Tapanuli Utara.
BACA JUGA: Hanya 26 Persen Warga Miskin Nikmati Subsidi Listrik
Menurut Jonan, kapasitas itu akan bertambah lagi dengan mulai beroperasinya unit 2 pada Mei mendatang. Masing-masing unit berkapasitas 110 mw.
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengklaim PLTP Sarulla merupakan proyek pembangkit energi baru terbarukan (EBT) paling efisien di Indonesia.
BACA JUGA: 2.500 Desa di Indonesia Belum Nikmati Listrik
Metode pembangkitan combine cycle yang digunakan PLTP Sarulla mengalahkan efisiensi PLTP Darajat, PLTP Kamojang, dan PLTP Wayang Windu.
Menurut Jonan, sisa buangan uap panas bumi dapat dimanfaatkan lagi untuk menambah kapasitas energi listrik sehingga nyaris tidak ada uap yang tidak terpakai.
BACA JUGA: Tahunan Tak Nikmati Listrik, Warga Patungan Sewa Genset
’’Kalau di PLTP lama, misalnya Kamojang, Darajat, Salak, atau Lahendong, itu kan banyak uap panas bumi karena hanya menggunakan metode condensing,’’ jelasnya.
Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Yunus Saefulhak menambahkan, uap sumur yang dimanfaatkan untuk PLTP Sarulla hanya 65 mw, namun dapat menghasilkan listrik dengan kapasitas terpasang 110 mw.
’’Kalau non-combine cycle, uap yang tersedia harus lebih besar (daripada listrik yang dihasilkan, Red). Untuk menghasilkan 110 mw, dibutuhkan uap dari sumur sebesar 130 mw,’’ katanya.
PLTP Sarulla rencananya dikembangkan di dua lokasi. Yakni, Silangkitang (SIL) dengan kapasitas terpasang 1x110 mw (unit 1) dan Namora-I-Langit (NIL) dengan kapasitas terpasang 2x110 mw (unit 2 dan 3).
PLTP Sarulla Unit 1 telah beroperasi (commercial operation date/COD) pada 18 Maret 2017. Unit 2 PLTP Sarulla dijadwalkan COD pada semester kedua tahun ini, sedangkan unit 3 ditargetkan COD pada Mei 2018.
Peresmian PLTP Sarulla menunggu kesediaan Presiden Jokowi. Bila pada Mei presiden berhalangan, PLTP tersebut diusulkan diresmikan pada September ketika ada tambahan kapasitas pembangkitan 110 mw. ’’Presiden kan sangat mendorong penggunaan panas bumi untuk pembangkit listrik,’’ ungkap Jonan.
Jika semuanya berjalan sesuai dengan rencana, kapasitas pengembangan PLTP Sarulla (unit 1, 2, dan 3) mencapai 3x110 mw.
Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mendukung upaya pemerintah dalam memaksimalkan potensi panas bumi untuk pembangkitan listrik. Alasannya, cadangan panas bumi di Indonesia diperkirakan mencapai 30 gw, namun baru termanfaatkan 1.500 mw atau sekitar 5 persen.
DPR mendukung upaya tersebut melalui senior official's meeting dan peraturan pemerintah untuk mendukung pemanfaatan geotermal.
Agus juga mengapresiasi Sarulla Operation Limited (SOL) yang sudah menambah kapasitas pembangkitan 110 mw dan terus dikembangkan menjadi 330 mw.
’’Mudah-mudahan 330 mw terimplementasi, bahkan rencananya sampai 1.000 mw,’’ ucapnya.
Proyek PLTP Sarulla merupakan salah satu proyek PLTP terbesar di dunia yang didanai swasta, yakni PT Medco Energi Internasional Tbk.
Sekitar 70 persen dari dana proyek sebesar USD 1,6 miliar berasal dari JBIC (Japan Bank for International Cooperation) dan ADB (Asian Development Bank). (dee/c23/noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mistis! Begitu Panggil Nama Bapak, Jasadnya Muncul
Redaktur & Reporter : Budi