Jony dan Andri Kecele, Sebut Kebijakan Kemenhub Tidak Jelas

Kamis, 07 Mei 2020 – 19:37 WIB
Penjual tiket dari perusahan otobus bertahan di Terminal Kalideres Jakarta Barat, Kamis (7/5). Foto: ANTARA/Devi Nindy

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah pengurus Perusahaan Otobus (PO) Antarkota Antarprovinsi (AKAP) di Terminal Kalideres Jakarta Barat menilai kebijakan Kementerian Perhubungan yang membuka kembali operasional moda transportasi mulai Kamis (7/5), tidak jelas, belum memberi harapan untuk kesejahteraan mereka.

Salah satu penjual tiket PO Bus Laju Prima, Jony (60) mengaku datang pagi-pagi setelah mendengar adanya kebijakan tersebut.

BACA JUGA: Menhub Izinkan Transportasi Umum Beroperasi Lagi, Hotman Paris: Aduh, Kita Ini Mau ke Mana?

Dia kecele, karena mengira hal tersebut dapat melonggarkan aturan mudik.

"Namun ternyata belum ada aktivitas, masih sama seperti dua minggu yang lalu. Kebijakan ini belum ada kejelasannya, kami boleh beroperasi lagi atau tidak," ujar Jony.

BACA JUGA: Begini Penjelasan dari Istana terkait Kebijakan Menhub Budi Karya

Dia mengatakan, selama dua minggu Terminal Kalideres tanpa aktivitas akibat larangan mudik. Dia dan rekannya dari berbagai PO kehilangan mata pencaharian dan penghasilan.

Selama itu pula, Jony dan sesama rekannya hanya berdiam di Terminal Kalideres.

BACA JUGA: Garuda Indonesia Buka Reservasi Penerbangan, Ada Peringatan dari Kementerian BUMN

Mereka berharap adanya bantuan rutin seperti makanan dan sembako dari pihak berwenang selama PSBB berlangsung.

Dia mengharapkan pemerintah tidak mempersulit pengguna moda transportasi dan juga memperjelas aturan bagi PO yang melayani penumpang.

"Makanya, kami menunggu aturan yang jelas. Kalau sekarang bus AKAP boleh beroperasi, maka mudik seharusnya juga diizinkan," kata dia.

Selain Jony, petugas tiket PO Putri Candi, Andri (41) juga menyayangkan pembukaan moda transportasi oleh Kemenhub yang tak memberinya harapan akan kesejahteraannya.

Andri mengatakan, sudah dua minggu berada di Terminal Kalideres.

Dia mengharapkan adanya perubahan kebijakan agar bus bisa beroperasi kembali.

"Sangat berharaplah kalau memang itu benar. Sudah dua minggu ini saya bingung kasih makan keluarga saya," kata dia.

Selama tidak bekerja, Andri mengaku tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah. Baik Bantuan Langsung Tunai (BLT), sembako atau kompensasi tidak pernah dia terima.

Karena itu, dia sangat berharap pembukaan kembali moda transportasi meski dengan pengecualian, bisa memberi aturan jelas agar dirinya merasa nyaman untuk kembali bekerja. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler