Jorge Lorenzo Mengaku Salah

Selasa, 25 Maret 2014 – 12:15 WIB

Reuni pertarungan Marc Marquez dan Valentino Rossi di Qatar berakhir manis bagi keduanya. Tapi tidak untuk Jorge Lorenzo yang tahun lalu menjadi kampiun di balapan malam itu. Petaka datang terlalu pagi saat juara dunia dua kali itu kehilangan traksi di tikungan 15 dan tergelincir keluar balapan sebelum lap pertama terlewati.
    
Start kelima, Lorenzo senang mengatakan itu menjadi salah satu posisi favoritnya, karena bisa dengan mudah merangsek ke depan. Pernyataan itu terbukti benar, karena ketika lampu hijau menyala, rider berjuluk X"Fuera itu langsung melaju memimpin lomba.
    
Tapi seakan lupa dengan komplainnya sepankang uji coba dan free practice tentang lemahnya cengkeraman ban, Lorenzo terkesan memaksa untuk lepas dari rombongan di belakangnya. Bencana tak bisa dihindari di tikungan 15 yang terkenal berbahaya. Saat menekan rem menjelang tikungan, dia kehilangan traksi ban depan dan tergelincir. Motornya rusak parah dan tidak bisa melanjutkan lomba.
    
Di tikungan yang sama, tiga rider lain juga mengalami insiden. Stefan Bradl, Bradley Smith, dan Alvaro Bautista kehilangan posisi pentingnya di lima besar, Bahkan Stefan Bradl, LCR Honda, sempat memimpin lomba cukup lama sebelum terlempar.
    
Namun kali ini, Lorenzo lebih wise, karena tak melulu menyalahkan ban yang menyebabkan motornya selip. Rider 26 tahun itu mengaku salah. "Saya melakukan kesalahan. Sudah lama sekali aku tidak melakukan kesalahan dalam balapan," tutur rider yang terakhir kali mengalami celaka di tengah balapan di GP Valencia 2012 itu.
    
"Kita ini tidak sempurna, kita hanya manusia biasa dan terkadang berbuat kesalahan," imbuhnya. Soal ban depan yang tanpa traksi di tikungan 15 itu, Lorenzo mengakui memang belum saatnya digeber. "Bannya berbeda dengan tahun lalu dan temperatur aspalnya lebih dingin," jelasnya.
    
Juara dunia MotoGP 250 cc musim 2006-2007 mengakui tidak mempertimbangkan kondisi sirkuit dan akhirnya berujung nahas. "Saya terlalu kencang di tikungan ketika ban depan dan belakangku belum siap," jelasnya.
 
Bisa jadi, Lorenzo tak lagi menyalahkan ban karena toh banyak rider Factory yang sukses sampai finis. "Valentino membuktikan bahwa Yamaha bisa bersaing dengan ban ini," akunya. Namun dia tetap optimis bahwa ke depannya, bisa ikut bersaing di depan. "Perlombaan masih sangat panjang, jadi kita lihat nanti di Austin (Amerika Serikat)," tekannya.
       
Sebenarnya, Lorenzo bukanlah satu-satunya rider Yamaha yang bernasih nahas. Dari empat M1 yang berlaga, tiga di antaranya juga pensiun dini sebelum menyelesaikan 22 lap. Selain Lorenzo, dua rider Tech 3 Pol Espargaro dan Bradley Smith juga tak finis. (cak)

BACA JUGA: El Clasico Selalu Seru Sampai Akhir Kompetisi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Manchester United Vs Manchester City, Hambat Perebutan Gelar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler