jpnn.com - JAKARTA - Pusat Laboratorium Forensik (Pusat) Bareskrim Polri masih menguji sampel yang diambil dari jembatan penyeberangan orang (JPO) Pasar Minggu, Jakarta Selatan yang roboh pada Sabtu pekan lalu (24/9). Pengujian itu untuk mengetahui secara pasti penyebab ambruknya JPO.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, sementara menunggu laporan dari puslabfor, pihaknya memanggil saksi dari unsur Pemerintah Kota Jakarta Selatan. Tujuannya untuk mendalami cara pembangunan JPO dan dan perawatannya.
BACA JUGA: Sabar Ya, Polisi Belum Tentukan Tersangka JPO Roboh di Pasar Minggu
Polda Metro Jaya bahkan merasa perlu melibatkan ahli konstruksi. “Tentu kami akan periksa ahli kontruksi terkait dengan konstruksi JPO. Bagaimana kontruksinya, fakta-faktanya, dan melihat bagaimana SOP-nya," kata Awi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (1/10).
Setelah menemukan gambaran dari ahli konstruksi, polisi akan mengonfirmasinya kepada Suku Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Selatan. "Nanti akan diminta keterangannya terkait konstruksi. Itu dari dinas pekerjaan umum," tambah Awi.
BACA JUGA: Videotron Jumat Keramas: Transito Klaim Disabotase, Polisi Tak Ambil Pusing
Lebih lanjut Awi menjelaskan, pihaknya juga akan mengambil keterangan dari Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan. "Sebab Dishub yang bertanggung jawab dengan JPO tersebut," terang Awi.
Sedangkan terkait papan iklan di JPO yang roboh, polisi akan memanggil Dinas Pengelola Pendapatan Daerah (DPPD) DKI Jakarta. Hal itu terkait dengan perizinan untuk penggunaan JPO sebagai media iklan.
BACA JUGA: Wagub DKI Menduga Kasus Videotron Bokep Disengaja
“Karena memang itu juga sangat berpengaruh terhadap kokohnya JPO itu. Karena memang dengan dipasang iklan tentunya kalau ada angin kencang kan sangat berbahaya juga," terang Awi.
Setelah nanti keterangan dari unsur-unsur itu terkumpul, barulah polisi akan menyimpulkan penyebab robohnya JPO. Hal itu sekaligus untuk memastikan apakah JPO roboh karena kelalaian, atau karena ada kesalahan prosedur yang disengaja.
“Ada unsur kesengajaan atau memang murni bencana alam, tentunya kami masih proses. Dan yang paling penting tunggu hasil labfor dan pemeriksaan pihak terkait," tandas Awi.(mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Videotron Bokep: 10 Saksi Diperiksa, 6 CPU dan 8 Ponsel Disita
Redaktur : Tim Redaksi