JPPR: Pilkada Terlalu Mahal bila Hanya Untuk Kekuasaan

Jumat, 28 Oktober 2016 – 14:10 WIB
Ilustrasi. Foto: dok/JPG

jpnn.com - JAKARTA - Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz masih belum yakin pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) sebagai prosedur seleksi kepemimpinan daerah, berjalan optimal. 

Paling tidak hal tersebut terlihat di mana ciri khas kedaerahan sebagai karakter pilkada, belum muncul dalam perbincangan masyarakat lokal.

BACA JUGA: Ruhut: Kalau Ada yang Mau Pecat Aku, Ramai Berita!

"Padahal, ‎pilkada merupakan momentum melakukan evaluasi ‎terhadap kinerja pemerintahan lama dan menyusun konsep perbaikan ke depan secara menyeluruh," ujar Masykurudin, Jumat (28/10).

Dia menilai, para pasangan calon kepala daerah penting saling adu program secara intensif. Terutama terkait bagaimana membangun tata kelola daerah masing-masing. Dengan demikian, persoalan daerah dapat benar-benar menjadi parameter dalam perbincangan peserta dan pemilih dalam Pilkada.

BACA JUGA: Antisipasi Serangan Kampanye Hitam, Polda Jabar Bentuk Tim Cyber Crime

"Tujuan dari penyelenggaraan pilkada juga untuk merawat persatuan. Makanya penting menjaga agar masyarakat pemilih terlibat pilkada dalam nuansa kedamaian, membuka komunikasi santun dan menerima hasil pilihan dengan ikhlas," ujar Masykurudin.

Pandangan ini diungkap Masykurudin, karena melihat ‎pilkada sering kali hanya menjadi sarana menolak keberagaman dan mengurangi persatuan. Ujaran-ujaran nondemokratis minim kesantunan, masih memenuhi ruang publik. Sehingga adu konsep dan program menjadi terbatas.

BACA JUGA: Kehausan Saat Blusukan, Anies Minta Air Kelapa ke Pedagang Pasar

"Terlalu mahal bila menggunakan pilkada hanya mengejar kuasa menghalalkan cara, menolak keberagaman bahkan menjatuhkan pemerintahan," ujar Masykurudin. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies-Sandi akan Sulap Pasar Tradisional Bersih dan Nyaman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler