JTE 2017 Buka Peluang JAL Boyong Wisman Jepang ke Indonesia

Jumat, 22 September 2017 – 14:04 WIB
Pesawat milik Japan Airlines. Foto: Rob Finlayson/atwonline.com

jpnn.com, TOKYO - Kabar gembira datang dari perusahaan maskapai penerbangan Japan Airlines (JAL). Lagi-lagi, maskapai terbesar di Jepang itu akan membuka penerbangan langsung atau direct flight ke Indonesia.

Rencana itu terungkap dari kunjungan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana di Jepang. Pada pertemuan itu, Pitana bertemu dengan manajemen JAL di Nomura Real Estate Building Shinagawa, Jepang, Kamis (21/9). 

BACA JUGA: Yuk, Ikut Kelud Volcano Road Run 10 K

Mr Kiyoto Morioka, Vice President Network Planning Managing Division JAL pada kesempatan itu mengatakan, pihaknya akan mempertimbangkan penerbangan selanjutnya dengan berdasar pada besarnya demand. “Manajemen kami juga meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk mempertimbangkan kembali peraturan charter flight yang ada di Indonesia, di mana peraturan tersebut memperbolehkan maskapai kami mengangkut penumpang reguler dari Indonesia ke Jepang. Jadi pesawat kami pulangnya tidak kosong," ujarnya.

Pada kesempatan itu rombongan Kemenpar yang dipimpin oleh Pitana terdiri dari Staf Ahli Bidang Infrastruktur Pariwisata Kemenpar Judi Rifajantoro dan Kepala Bidang Pameran Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar Ricky Fauzi dan Makiko Iskandar. Sedangkan dari pihak JAL selain Kiyoto Morioka ada Mr. Noburo Hirai (Vice President International Sales Strategi), serta Mr. Junichi Uchigasaki (Assistant Manager International Sales Strategy JAL).

BACA JUGA: Jelang Finish, Penyelenggara TdM Apresiasi Ambon

Pertemuan tersebut bagian dari misi Kemenpar saat mengikuti pameran Japan Tourism Expo (JTE) 2017 yang berlangsung 21-24 September 2017 di Tokyo International Exhibition Center (Tokyo Big Sight), Jepang. Pitana pun mengapresiasi JAL yang sudah melayani penerbangan charter dengan rute Narita-Ngurah Rai.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada manajemen JAL yang telah melakukan tiga kali charter flight dari Narita ke Denpasar di Bulan Juni 2017 setelah JAL menghentikan penerbangan tersebut pada tanggal 30 November 2010. Namun dengan pertemuan ini, kami berharap JAL kembali melebarkan sayapnya ke tanah air kami," ujar Profesor Pitana yang juga diamini Judi.

BACA JUGA: Pesona Gunung Kawi Sukses Padukan Wisata Alam dan Religi

Pitana menambahkan, bukan hanya Bali yang siap didarati JAL. Sebab, JAL juga mempertimbangkan penerbangan reguler dari Jepang ke destinasi lain di Indonesia. 

"Peluang membuka penerbangan juga bisa dilakukan dari Jepang menuju Lombok dan Labuan Bajo. Destinasi kami masih banyak dan sangat indah, yang pastinya membuat masyarakat Jepang tertarik untuk datang. Terkait dengan permintaan pihak JAL, pihaknya akan melihat kembali peraturan tersebut dan akan segera menyampaikan hasilnya kepada pihak manajemen JAL," ujar pria yang biasa disapa Prof Pit itu.

Menurut Kepala Bidang Pameran Asia Pasifik Kemenpar Ricky Fauzi, ada tiga konsentrasi misi Kemenpar di ajang pameran tersebut. Pertama adalah mempromosikan parawisata Indonesia dengan menebarkan branding Wonderful Indonesia dari 10 destinasi prioritas.

Yang kedua adalah memperluas air connectivity melalui pertemuan Kemenpar dengan pihak JAL. "Dan yang ketiganya adalah pameran dengan mengusung promosi Asian Games 2018, perwakilan industri dan dinas pariwisata dari Sumatera Selatan dan DKI Jakarta sebagai tuan rumah Asian Games juga hadir di pameran ini," kata Ricky.

Seperti diketahui, Tourism Expo Japan (JTE) 2017 ini merupakan kolaborasi dari Japan Travel and Tourism Association (JTTA), Japan  Association  of  Travel  Agents  (JATA) dan Japan National Tourism Organization (JNTO). 
Sementara itu, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Jepang sangat mengapresiasi Kemenpar yang selalu konsisten berpromosi di negri Sakura Jepang.

Counselor KBRI Jepang Eko Junor mengatakan, promosi Kemenpar yang sangat agresif menggunakan Bahasa Jepang sudah membuka budaya internal Negeri Sakura itu. Sebab, masyarakat Jepang memang sangat percaya pada bahasa sendiri.

"Inilah Jepang, mereka akan lebih kena dan lebih mengerti serta lebih efektif lagi jika materi promosi dengan bahasa Jepang. Berbeda dengan negara lain, masyarakat Jepang lebih perduli dengan segala sesuatunya dengan menggunakan bahasanya sendiri. Kemenpar sudah melakukan itu dengan sangat baik," ujar Eko.

Sedangkan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, strategi pengembangan destinasi ada pada rumus 3A atau atraksi, akses dan amenitas. Di sisi akses, ada tiga A lagi yang harus digarap secara profesional. "Airlines, airport, dan AirNav atau authority dalam hal ini Kemenhub," katanya.

Dia menyebut airlines punya peran sangat penting karena 75 persen wisman masuk ke 19 pintu utama Indonesia melalui jembatan udara. Airlines sangat menentukan, karena hanya dengan airlines mereka bisa masuk di negara kepulauan seperti Indonesia.

"Seats capacity itulah yang sedang kita kejar, karena awal tahun 2017 saja kita kekurangan empat juta seats, untuk mengejar target 15 juta itu," ungkap Arief Yahya.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 MoU Sambut Festival Tanjung Lesung 2017


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler