jpnn.com - JOGJA - Korban rekrutmen Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) terus bertambah. Di Kota Jogjakarta, satu keluarga yang berjumlah empat orang, kasusnya mirip dengan korban Gafatar lain. Mereka berpamitan untuk berangkat eksodus ke Kalimantan.
Lurah Rejowinangun Retnaningtyas mengakui, ada empat warganya yang diduga ikut Gafatar ke Kalimantan. Mereka adalah Kismiyati, 31; Yanuar Aziz, 30; Satrio Javas Wirasana, 3; dan Sri Mulyani, 56.
BACA JUGA: Ha ha ha, Markas Gafatar pun Ikut-ikut Hilang
”Mereka sempat menjual rumahnya mereka,” ujar Retna, sapaannya, kemarin (13/1).
Dia mengungkapkan, setelah menjual rumah tersebut, mereka pindah menyewa rumah di Giwangan. Baru, pada akhir Desember lalu, Kismiyati berpamitan dengan ibu-ibu PKK di RT 42, RW 13, tempat keluarga tersebut tinggal. ”Pamit untuk pindah ke Kalimantan,” terangnya.
BACA JUGA: Gara-gara Rp 50 Ribu, Candra Tebas Sapar Dengan Parang
Usai pamit tersebut, tetangga sekitar sempat menelepon nomor handphone yang bersangkutan. Tapi, tak aktif. Beberapa saat kemudian, Kismiyati justru membalas dengan aplikasi messenger ponsel Whatsapps. ”Dengan WA malah nyambung,” tandasnya.
Pihak kelurahan dan warga sekitar ketika itu tak menaruh curiga dengan kepergian satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri, ibu, dan anak tersebut ke Kalimantan. Kecurigaan baru muncul beberapa hari setelah banyaknya muncul berita orang hilang setelah bergabung dengan Gafatar.
BACA JUGA: Wuidih...Gafatar Punya Kamp Rahasia di Pandeglang..Maca Cih?
”Kami tahu kalau keluarga itu juga masuk Gafatar. Karena, ada beberapa atribut seperti stiker. Bahkan, sempat mengajak tetangga untuk ikut aksi sosial organisasi itu,” jelas Retna.
Karena muncul dugaan satu keluarga tersebut berangkat eksodus ke Kalimantan, Retna menambahkan, tetangga sekitar lantas melaporkan ke Polda DIJ. Kini, keberadaan satu keluarga itu mereka serahkan ke kepolisian. (riz/eri/ila/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Santri dan Kyai Ngamuk di Lahan Mayora Grup, Satu Mobil Dirusak
Redaktur : Tim Redaksi