jpnn.com - jpnn.com - Jauh hari sebelum bisnis daring marak seperti saat ini, Yanto Naim sudah berani “mencari duit” lewat dunia maya.
KALEB SAYO-LUWUK POST/JPNN.com
BACA JUGA: Jualan di Pantai, Untung Rp 700 Ribu per Hari
Mentari sudah membumbung tinggi, Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (Amik) Nurmal Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulteng, masih lengang.
Hanya sekitar 10 orang saja yang hilir mudik di lantai 1 kampus itu. Yang lain baru berdatangan.
BACA JUGA: Luar Biasa, Ini Lapas Bukan Sembarang Lapas
Termasuk salah seorang Dosen Komputer Akuntansi, Yanto Naim. Mudah untuk menemui pria muda ini, termasuk saat Luwuk Post (Jawa Pos Group) meminta untui mewawancarainya.
Bisa dibilang hari-hari Yanto dihabiskan berselancar di dunia maya. Di depan komputer.
BACA JUGA: Napas Terakhir Imam saat Sujud Pertama Salat Jumat
Yanto mulai bicara panjang lebar soal sepak terjangnya di bisnis ini. Dia mengaku, setelah selesai kuliah di salah satu perguruan tinggi Kota Gorontalo, tepatnya tahun 2009 silam, pembuatan dan desain website secara online mulai dijajaki. Belum menjual aplikasi seperti sekarang.
Setelah sukses, dia baru menekuni pembuatan aplikasi, tepatnya tahun 2011 lalu. Saat itu, aplikasi yang pertama dijualnya yakni aplikasi bimbingan konseling (BK).
“Harga tersebut hanya sekali install saja. Dalam satu komputer atau laptop,” terang Yanto, saat ditemui beberapa hari lalu.
Kemudian, tahun 2012 lalu, Yanto memutuskan untuk hijrah bersama istrinya dari Kota Gorontalo ke Kota Luwuk, Kabupaten Banggai.
Di kota inilah dia melanjutkan bisnis online-nya. Sembari menjual aplikasi, Yanto juga membagikan ilmunya dengan mengabdi di AMIK Nurmal.
Perjalanan panjang itu membawanya menjual berbagai aplikasi untuk kebutuhan perusahaan, wirausaha dan sekolah-sekolah. Sebagai contoh, aplikasi kwintansi, e-nota, aplikasi rumah kos.
Pembeli aplikasi ini sudah sampai di Pulau Kalimantan, Jawa dan Bali. Dari bisnis online ini, ia bisa meraup keuntungan yang lumayan.
“Alhamdulillah, dari bisnis ini saya dapat penghasilan, sekitar Rp 3 jutaan per bulannya,” imbuhnya.
Dia mengaku, sengaja menjalankan bisnis daring ini karena sekarang sudah berada di era modern, serta IT.
“Hanya dijual lewat internet saja tanpa harus jual di luar rumah. Alhamdullilah, bisnis ini sudah berjalan beberapa tahun dan sudah mempunyai hasil yang lumayan, “ jelasnya. (*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Meninggal saat jadi Imam, 2 Hari Lalu Sangat Wangi
Redaktur & Reporter : Soetomo