Jualan Sentimen Anti - Islam, PM Hungaria Menang Pemilu Lagi

Senin, 09 April 2018 – 23:37 WIB
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban kembali memenangkan pemilihan ketiga kalinya (BBC)

jpnn.com, JAKARTA - PM Hungaria Viktor Orban kembali memenangkan pemilihan umum untuk ketiga kalinya. Orban mengkampanyekan dirinya sebagai penyelamat budaya Kristen Hungaria yang melawan migrasi Muslim ke Eropa.

Kampanyenya semacam itu rupanya mendapat banyak simpati. Terutama pada penduduk di berbagai daerah pedesaan.

BACA JUGA: Angela Merkel: Islam Adalah Jerman

"Kami menang, Hungaria memenangkan kemenangan besar," kata Orban kepada kerumunan pendukungnya yang bersorak-sorai di dekat Sungai Danube, Budapest seperti dilansir Reuters, Senin, (9/4).

Pria berusia 54 tahun itu akan menjalani masa jabatan ketiganya secara berturut-turut. Partainya Fidesz diproyeksi mempertahankan dua pertiga mayoritas di parlemen. Fidesz memenangkan separuh suara dengan jumlah suara terhitung 93 persen.

BACA JUGA: Pengadilan Jerman Larang Masjid Gunakan Speaker untuk Azan

Orban dikenal sebagai salah satu orang kuat dalam berkampanye mengenai anti-imigrasi. Seperti dilansir BBC, dalam pidato yang disampaikan kepada para pendukungnya, ia mengatakan, kemenangannya memberi Hungaria kesempatan membela diri dan membela negara.

Tempat pemungutan suara pada awalnya akan ditutup pada pukul 19:00 waktu setempat. Namun di beberapa tempat tetap terbuka karena panjangnya antrean. Para pemilih mencapai 69 persen yang diyakini akan menguntungkan lawan perdana menteri.

BACA JUGA: World Hijab Day: Ketika Non-Muslim Diajak Berjilbab Sehari

Tetapi hampir seluruh suara yang terhitung, Partai Jobbik Nasionalis berada di posisi kedua dengan memperoleh 20 persen suara, The Socialists berada di urutan ketiga dengan 12 persen suara, dan LMP, Partai Hijau Utama Hungaria berada di posisi keempat dengan 7 persen perolehan suara.

Sedangkan dua partai kiri, DK mendapatkan sembilan kursi dan LMP delapan kursi. Hal tersebut berarti Orban dapat memiliki dua pertiga mayoritas kekuasaan untuk ketiga kalinya dan memiliki kekuatan untuk mengubah undang-undang dasar. (ina/iml/trz/JPC)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Semula Anti-Islam, Politikus Jerman Ini Sekarang Jadi Muslim


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler