jpnn.com - Politikus sayap kanan Jerman yang dikenal anti-Islam, Arthur Wagner memutuskan menjadi muslim. Bahkan, politikus partai Alternative for Germany (AFD) itu dikabarkan mundur dari partainya setelah memeluk Islam.
Semula, Wagner getol mengampanyekan Islam bukanlah bagian dari Jerman. Dia juga menentang kedatangan imigran dari negara-negara Islam, sekaligus menyuarakan penolakan atas pemakaian burka.
BACA JUGA: Perawat Keji Ini Diduga Habisi Ratusan Pasiennya
Namun, kini Wagner telah menyampaikan pengunduran dirinya dari AfD. Juru Bicara AfD Daniel Firese membenarkan kabar tentang Wagner yang telah menjadi muslim dan partai itu tak mempersoalkannya.
“Agama adalah urusan pribadi. Kami mendukung hak konstitusinal dalam kebebasan beragama,” kata Daniel.
BACA JUGA: Jerman Ogah Bantu Saudi Membantai Warga Yaman
Pada pemilu yang digelar 2017, AfD yang menyuarakan penolakan terhadap imigran memperoleh kenaikan suara signifikan. Dengan raihan 12,6 persen, AfD mampu meningkatkan tekanan kepada Kanselir Jerman Angela Merkel yang membuat kebijakan Satu Juta Imigran.
AfD termasuk Wagner memang secara terbuka mengusung tema anti-Islam dan menolak imigran. Dengan rerotika itu pula AfD meraih dukungan signifikan di pemilu dan memiliki 94 kursi di parlemen.
BACA JUGA: 140 Buddy Bear Akan Sambangi Jakarta
Wagner juga pernah menjadi politikus di Partai Uni Demokrat Kristen pimpinan Merkel. Namun, pada 2015, Wagner memutuskan pindah ke AfD dan memulai kampanye dengan retorika anti-Islam.
Sebagai perwujudan atas sikap anti-Islam, Wagner menyuarakan larangan azan dan burka. Namun, politikus berdarah Rusia itu enggan mengomentari keputusannya menjadi mualaf. “Ini adalah urusan pribadiku,” katanya.(newsweek/bbc/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Abaikan Ujaran Kebencian, Medsos Bakal Didenda Miliaran
Redaktur & Reporter : Antoni