Juara di Turnamen PBSI, Ribka/Fadia Dapat Rp 47 Juta

Jumat, 17 Juli 2020 – 19:20 WIB
Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti (kanan) dan Apriyani Rahayu/Mychelle Crhystine Bandaso. Foto: Badminton Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti menjadi juara pada turnamen PBSI setelah menaklukkan Apriyani Rahayu/Mychelle Crhystine Bandaso dalam laga final di Pelatnas Cipayung, Jumat (17/7).

Apriyani/Mychelle memberikan perlawanan sengit, tetapi tetap saja tak mampu mengambil satu gim.

BACA JUGA: Turnamen PBSI: Fajar/Yeremia Dapat Rp 50 Juta, Kevin/Reza Juga Lumayan

Adu serangan dan ketahanan diperlihatkan kedua pasangan ini hingga Ribka/Fadia menang dengan skor 21-17, 25-23.

"Ribka/Fadia sudah siap banget, enggak buru-buru. Mereka sudah hafal kalau saya mengembalikan bola, Mychelle akan langsung maju, lalu mereka arahkan ke belakang. Dari sini mereka dapat bola sambungannya. Dari awal mereka seperti ini dan kami enggak siap," tutur Apriyani seperti dikutip dari Badminton Indonesia.

BACA JUGA: Ginting Dapat Rp 25 Juta, Shesar Juga Kebagian

"Kami tetap bersyukur bisa memberi yang terbaik. Kami kan mainnya depan-belakang, lawan sudah tahu dan banyak kasih pukulan memanjang ke belakang, kami tidak siap," tambah Mychelle.

Apriyani yang berpasangan dengan Mychelle, memang punya tugas lebih berat untuk membimbing Mychelle yang kini fokus di nomor ganda campuran dengan Adnan Maulana.

BACA JUGA: Pengakuan Praveen dan Melati Setelah Berhak Dapat Uang Rp 47 Juta

Pola permainan ganda campuran dan ganda putri yang berbeda, membuat Apriyani harus mengingatkan Mychelle untuk terus konsisten di pola ganda putri.

Meskipun tak dapat dipungkiri, Mychelle sebagai pemain ganda campuran memiliki servis tipis yang sangat sulit dikembalikan lawan.

Sambarannya di depan net pun cukup berbahaya. Ini juga menjadi senjata buat Apriyani/Mychelle hingga mereka bisa melesat ke laga puncak.

"Ada tanggung jawab lebih itu pasti, bukan hanya saya yang mengingatkan, Mychelle juga mengingatkan saya di lapangan. Saya ingatkan dia kan biasa main ganda campuran posisinya di depan, coba deh mundur sedikit supaya kita dapat bola sambungannya," ujar Apriyani.

"Waktu pertama main kami harus berjuang sampai tiga game karena masih menyesuaikan ke pola main ganda putri. Saya mengerti Mychelle biasa main ganda campuran, jadi saya banyak cover setengah lapangan ke belakang," lanjutnya.

Apriyani mengatakan ia tetap bersyukur atas hasil runner up. Ia dan Mychelle yang merupakan pasangan dadakan dan beda sektor, sehingga persiapan mereka pun tidak semaksimal pasangan lain.

"Kami sebetulnya di sini main nothing to lose, Mychelle sudah lama nggak main ganda putri. Ini tidak bisa dijadikan alasan kekalahan kami di final, kami tetap bersyukur dengan hasil yang kami dapat, banyak pelajaran untuk kami," pungkas Apriyani.

Sementara si juara, Ribka/Fadia mengaku tak menyangka bisa menjadi terbaik di turnamen PBSI ini.

"Kalau saya pribadi, target awalnya itu masuk semifinal dulu, karena kekuatan semua pasangan itu merata, kami tidak menyangka bisa juara," kata Ribka.

Menjadi unggulan pertama tak membuat Ribka/Fadia terbebani, mereka justru mau memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin untuk bisa merebut gelar juara.

Fadia/Ribka juga mengaku siap untuk menerima tongkat estafet sebagai ganda putri andalan Indonesia selanjutnya.

"Kami siap, tadi kami ngobrol sama kak Greysia, diceritakan pengalaman-pengalaman dia. Kami harus lebih siap capek, pola pikirnya diubah, harus lebih matang ke depannya," ujar Ribka.

"Kami juga sudah diberi kepercayaan sama koh Didi (Eng Hian- Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI). Kami harus lebih siap, kalau bisa sekarang kenapa harus nunggu nanti? Kami nggak mau menyia-nyiakan kesempatan," pungkas Fadia. (bi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler