Jubir BPN: Pak Ma'ruf Jauh Lebih Politikus dari Sandiaga Uno

Kamis, 14 Maret 2019 – 20:40 WIB
KH Ma'ruf Amin dalam safarinya di Serang, Banten, Selasa (18/2). Foto: TKN Jokowi-Ma'ruf

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional ( BPN ) Prabowo - Sandiaga Andre Rosiade menilai, calon wakil presiden Ma'ruf Amin bukan tampil sebagai ulama ketika berada di atas panggung debat calon wakil presiden pada 17 Maret 2019 nanti.

"Semuanya harus tahu, Kiai Ma'ruf Amin atau Pak Ma'ruf Amin ini ialah politikus bukan hanya seorang ulama," kata Andre ditemui di Jakarta Pusat, Kamis (14/3).

BACA JUGA: Demi Debat Cawapres Lebih Adil, Ada Usulan Kiai Maruf Copot Simbol Keulamaan

Menurut Andre, Ma'ruf berpengalaman di kancah politik. Pria 71 tahun itu tercatat pernah menjabat sebagai anggota DPRD DKI Jakarta, anggota DPR RI, dan anggota MPR RI.

"Terakhir, Kiai Ma'ruf itu menjadi anggota Watimpres dari tahun 2007 sampai 2014. Artinya apa? Kiai Ma'ruf jauh lebih politikus dari Sandiaga Uno, beliau politikus ulung," ungkap dia.

BACA JUGA: Kenal Sejak Lama, Kiai Maruf Sudah Tahu Kemampuan Sandi

BACA JUGA: Kenal Sejak Lama, Kiai Ma'ruf Sudah Tahu Kemampuan Sandi

Terlebih lagi, ungkap dia, Ma'ruf sukses mendampingi Jokowi sebagai cawapres dengan menyisihkan mantan Ketua MK Mahfud MD jelang hari pendaftaran capres-cawapres ke KPU.

BACA JUGA: Debat Tetap Menarik Meski Ma’ruf dan Sandi Beda Generasi

"Jadi, menurut saya, besok itu bukan antar siapa yang berani debat ulama. Tetapi politisi senior Ma'ruf Amin melawan politikus muda Sandiaga Uno," pungkas dia.

Sebelumnya, pengamat politik Hendri Satrio menduga, debat calon wakil presiden antara Ma'ruf Amin dengan Sandiaga Uno bakal tidak seimbang. Sebab itu, Hendri menyarankan, Ma'ruf tidak mengenakan pakaian khas ulama.

Bahkan, kata dia, Ma'ruf perlu mengumumkan kepada publik bahwa dirinya bukan sosok ulama ketika debat cawapres berlangsung. Dari situ, debat antar cawapres bakal berlangsung cair.

BACA JUGA: Kiai Ma'ruf Ungkap Kelemahannya Saat Berdebat

Dia menuturkan, Sandiaga tidak mungkin mendebat dan mendesak sosok Ma'ruf sebagai ulama. Lebih lagi, jika Sandiaga melayangkan pertanyaan yang berat kepada Ma'ruf.

Menurut Hendri, rakyat bakal menganggap Sandiaga tengah berupaya mempermalukan ulama jika pertanyaannya sulit dijawab Ma'ruf.

"Kalau Sandiaga memberikan pertanyaan berat, wah Sandiaga berniat mempermalukan ulama. Susah. Tetapi kalau debatnya antara politikus itu akan beda sekali dan saya kira Kiai Ma'ruf harusnya mengamini usulan kami ini," pungkas dia. (mg10/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri Hamzah: Debat Pilpres 2019 Rasa Kelompencapir


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler