jpnn.com - JAKARTA - Juru bicara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Saleh Abdurahman menjelaskan, dana operasional menteri (DOM) bukan untuk memuaskan hasrat pribadi. Penggunaannya diserahkan kepada menteri sendiri.
"DOM itu bukan untuk memuaskan hasrat sendiri saja. (Penggunaan) DOM terserah menteri," kata Saleh usai diskusi "Korupsi di Pusaran Migas" di Cikini, Jakarta, Sabtu (6/9).
BACA JUGA: ESDM Disebut Kementerian Penghasil Uang
Saleh mengungkapkan jumlah DOM yang diterima Jero sebesar Rp 120 juta per bulan. Sehingga tiap tahunnya, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat itu mendapat Rp 1,4 miliar. "120 juta per bulan. Peruntukkan diserahkan ke menteri," ujarnya.
Saleh mengaku tidak pernah mendengar secara langsung Jero mengeluh kecilnya dana operasional menteri ESDM. Meski begitu, Saleh mengetahui DOM itu diperuntukkan untuk apa saja. "Beliau (Jero) acara banyak, perkawinan, meresmikan acara, nyumbang laptop, kan itu bagian dari penggunaan DOM itu," tandas Saleh.
BACA JUGA: Jokowi Disebut Sudah Kenal Eyang hingga Cucu Mafia
KPK menetapkan Jero sebagai tersangka. Ia disangka melanggar Pasal 12 huruf e atau Pasal 23 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 421 KUHP. Ia diduga melakukan pemerasan terkait dengan jabatannya.
Pasca dilantik sebagai menteri ESDM, Jero meminta tambahan dana operasional menteri. Sebab plafon yang diterimanya tidak mencukupi. Atas permintaan Jero, jajaran di lingkungan Kementerian ESDM telah memberikan dana sepanjang 2011 sampai dengan 2013 sebesar Rp 9,9 miliar.
BACA JUGA: Jubir ESDM: Gaji Menteri Tidak Besar, Perlu Dibantu Dana Operasional
Dana Rp 9,9 miliar itu diduga digunakan Jero untuk kepentingan pribadi, pihak ketiga, dan pencitraan. Diduga dana itu berasal dari kick back rekanan dalam suatu kegiatan. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jero Wacik Masuk Trending Topic Dunia
Redaktur : Tim Redaksi