jpnn.com - JAKARTA - Survei abal-abal yang dipalsukan dari Gallup International untuk mengunggulkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa membuat kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla tertawa. Pasalnya, hasil survei yang sebenarnya dari pemilu presiden di Amerika Serikat saat Barack Obama mengalahkan John McCain itu memang menggelikan.
Menurut Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto, survei hasil editan yang kemudian diunggah ke laman khusus jurnalisme warga di portal berita internasional itu memang benar-benar menjadi hiburan bagi kubu Prabowo-Hatta. Sebab, kata Hasto, anggota Tim Sukses Prabowo-Hatta maupun pendukungnya memang menyebarkan survei abal-abal itu melalui pesan berantai.
BACA JUGA: Bukan Ranah Polri Bredel Obor Rakyat
“Anggap saja survei Gallup yang dimodifikasi itu hiburan buat sana (Prabowo-Hatta, red). Dan itu memang menjadi hiburan tersendiri di tengah berbagai hasil lembaga survei kredibel di dalam negeri yang selalu menggunggulkan Jokowi," kata Hasto, Rabu (25/6).
Hasto bahkan mengaku ikut terhibur dengan hasil survei yang dipalsukan itu. Sebab, justru akhirnya malah kubu Prabowo-Hatta jadi bulan-bulanan di media sosial karena strategi yang digunakan malah menjadi blunder.
BACA JUGA: Anggoro Widjojo Minta Dihukum Ringan
“Modifikasi survei yang maksudnya untuk membesarkan hati Prabowo-Hatta tapi malah di-bully (dicerca, red). Bukannya semangat menang yang terasa, berbagai tertawaan untuk membangun persepsi menang pun menjadi sirna," sambungnya.
Namun yang lebih disayangkan, kata Hasto, hasil survei yang dimodifikasi itu dijadikan bahan berita oleh sebuah televisi swasta yang dikenal pendukung Prabowo-Hatta. Bahkan, kata Hasto, berita itu diulang-ulang tanpa konfirmasi terlebih dulu ke pihak Gallup.
BACA JUGA: DPR Protes Dubes Amerika Minta Kasus HAM Prabowo Diusut
Disebutkan, survei yang dilakukan pada 10-21 Juni itu menempatkan Prabowo dengan elektabilitas 52 persen. Sedangkan kompetitornya, Joko Widodo alias Jokowi berada di posisi 41 persen dan pemilih yang belum menentukan pilihan ada 6 persen.
Tapi ternyata, survei itu hanya hasil editan dari jajak pendapat yang dilakukan Gallup saat Barack Obama bersaing melawan John McCain pada 2008. Nama Obama digantikan dengan Prabowo, sedangkan McCain diganti pula dengan nama Jokowi.
Tautan asli dari hasil survei itu yang berjudul “Americans Predict Obama Will Be Next U.S. President” diganti menjadi “Indonesians Predict Prabowo Will Be Next Indonesia President”. (ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hindari Teori Konspirasi Pendukung Prabowo, Kasus HAM Harus Tuntas
Redaktur : Tim Redaksi