JAKARTA - Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menuding penasihat Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Hashim Djojohadikusumo mengumbar tudingan sembarangan. Kubu Jokowi-JK meradang karena dituduh memanipulasi 250 ribu suara dengan daftar pemilih fiktif sebagaimana tudingan yang dilontarkan Hashim.
Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto menuding Hashim justru mengada-ada. “Ini politik lempar batu sembunyi tangan,” kata Hasto di Jakarta, Selasa (15/7) malam.
BACA JUGA: Ormas Islam Diingatkan Waspadai Adu Domba dan Intimidasi
Menurutnya, tudingan Hashim itu justru semakin menunjukkan bahwa kubu Prabowo-Hatta tidak legowo dengan kenyataan hasil pilpres. “Tudingan itu menunjukkan sikap yang tidak siap menerima kekalahan," lanjut Hasto.
Karenanya Wakil Sekjen PDI Perjuangan itu menantang Hashim untuk membeber data tentang adanya manipulasi 250 suara untuk Jokowi-JK. Jika memang punya bukti, lanjut Hasto, sebaiknya Hashim membawa persoalan itu ke proses hukum.
BACA JUGA: Klaim Prabowo-Hatta Raup 53,52 Persen Suara
Sebaliknya, Hasto justru menyerang balik dengan kebiasaan Hashim mengumbar tudingan kosong. Salah satunya ketika Hashim mengaku mengeluarkan dana Rp 53 miliar demi memenangkan Jokowi pada Pemilukada DKI 2012.
Anehnya, kata Hasto, Hashim justru tak melaporkan uang itu sebagai bagian dari dana kampanye. “Jadi jangan mengumbar tuduhan tanpa bukti,” tegasnya.
BACA JUGA: Usul Pemberkasan Honorer K2 Ditenggat 31 Juli
Hasto juga mengatakan, sebenarnya malah Jokowi-JK yang banyak dicurangi. Salah satu contohnya adalah di Jawa Barat, tempat ditemukannya praktik politik uang dan pengerahan aparat desa untuk memenangkan Prabowo-Hatta. “Kenapa untuk Jawa Barat justru Pak Hashim diam saja?” pungkasnya.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawaslu: Tak Ada Aturan yang Dilanggar Burhanuddin
Redaktur : Tim Redaksi