jpnn.com - JAKARTA - Juru Bicara Muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dira Martamin memandang Wali Kota Depok Mohammad Idris sedang menunjukkan arogansi dan mengkerdilkan dunia pendidikan.
Dira mencap Idris seperti itu terkait pengosongan kegiatan belajar mengajar di SDN Pondok Cina 1, Kota Depok, Jawa Barat.
BACA JUGA: Jubir Muda PKB Mengingatkan Startup: Jangan Menjadikan Keadaan Ekonomi Global Alasan Melakukan PHK
"Wali Kota Depok Mohammad Idris lebih mengedepankan ego, ketimbang melihat nasib anak didik di SDN Pondok Cina 1. Dia tidak peduli nasib anak didik, yang penting pembangunan terlaksana," katanya, Minggu (11/12).
Menurut Dira, hal tersebut bisa terjadi karena Idris sudah terlalu lama memimpin Depok, sehingga suara perlawanan dari orang tua murid pun mungkin dianggap angin lalu.
BACA JUGA: Jubir Muda PKB Dira Martamin: Mega & SBY Lebih Cocok Pakai Hijau
"Jangankan diperhatikan, didengar saja tidak. Roh atau semangat pendidikan di Kota Depok mati sejalan ditutupnya SDN Pondok Cina 1. Kekuasaan semena-mena tanpa melihat banyak korban berjatuhan. Masa depan anak didik di SDN Pondok Cina 1 dibunuh wali kota," kata Dira.
"Saya yakin namanya akan dikenang warga sebagai bapak penghancur pendidikan," imbuhnya.
BACA JUGA: 6 Temuan KPAI di SDN Pocin 1 Depok: Suasana Tegang, Tertekan, Marah
Dira berkata, jika ingin cap sebagai 'bapak penghancur pendidikan' tidak melekat di Wali Kota Idris, sebaiknya Pemkot Depok mengubah keputusannya dengan mencari lahan lain yang lebih strategis untuk pembangunan.
"Dengan begitu SDN Pondok Cina 1 tetap berdiri. Peserta didik bisa kembali menjalankan kegiatan belajar mengajar. Jangan korbankan mereka hanya untuk pembangunan," ujar Dira. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan