jpnn.com, JAKARTA - Sebuah fenomena populer Citayam Fashion Week jadi sorotan publik, kini kembali diperbincangkan setelah ramai politikus maupun publik figur yang ikut terlibat.
Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi mengatakan ide kreatif anak-anak muda yang awalnya menggagas Citayam Fashion Week ternodai.
BACA JUGA: Perdana, Festival Musik di Garuda Wisnu Kencana Bali, Catat TanggalnyaÂ
"Semua itu ternodai ketika para politikus dan publik figur ikut terlibat. Semua kesenangan akhirnya berubah menjadi tuntutan. Anak-anak ini terintimidasi untuk tampil, sehingga yang tadinya apa adanya, menjadi ada apanya," kata Teddy Gusnaidi dalam keterangannya, Senin (25/7)
Teddy bahkan mengatakan kawasan Dukuh Atas yang dinilai sebagai tempat berekspresi anak muda telah menjadi arena sirkus bagi para oportunis.
BACA JUGA: Teddy Garuda Minta Bu Sri Mulyani Kalem soal Ajakan Boikot Pajak
"Ketika para oportunis berdatangan, maka kesenangan itu terganggu. Tempat berekspresi akhirnya menjadi arena sirkus," lanjutnya.
Juru bicara Partai Garuda itu juga menyoroti kawasan Dukuh Atas yang terancam ditutup lantaran ramai di kunjungi orang-orang sehingga mengganggu pengguna jalan.
BACA JUGA: Upaya Erick Thohir & Jaksa Agung Selamatkan Garuda Patut Diapresiasi
"Tempat berekspresi itu terancam ditutup, sudah ada desakan sana sini, karena memang kegiatan itu sudah mengganggu masyarakat umum," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membahas kemungkinan lokasi kegiatan Citayam Fashion Week dipindahkan
Riza menyatakan kegiatan peragaan busana oleh para remaja Sudirman, Citayam, Bogor, dan Depok (SCBD) yang dilakukan di kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat, mengganggu ketertiban umum.
Pejalan kaki dan pengguna kendaraan motor kerap kesulitan melintasi Jalan Tanjung Karang, Dukuh Atas.
"Kegiatan fashion week ini ke depan kami cari tempat yang lebih baik. Jangan di tengah jalan, sangat mengganggu ketertiban umum," kata Riza di Jakarta, Minggu (24/7).
Riza menjelaskan bahwa pihaknya akan mencarikan lokasi yang lebih layak dan tidak mengganggu ketertiban umum untuk kegiatan peragaan busana jalanan, seperti Monas, hingga Senayan.(mcr8/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra