Jubir Taliban Ungkap Dampak Mengerikan Serangan Balas Dendam AS

Senin, 30 Agustus 2021 – 23:24 WIB
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid berbicara dalam konferensi pers di Kabul, Afghanistan, 17 Agustus 2021. Foto: ANTARA/Reuters

jpnn.com, KABUL - Taliban mengatakan serangan pesawat nirawak (drone) Amerika Serikat yang mengenai seorang tersangka pengeboman bunuh diri bandara Kabul, menelan korban jiwa dari kalangan sipil.

Taliban juga mengutuk AS karena tidak memberi tahu mereka sebelum melakukan serangan itu.

BACA JUGA: Taliban Sedang Mendorong Tiongkok Berinvestasi di Afghanistan, Tetapi Itu Bukan Hal yang Mudah

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan kepada televisi negara China CGTN bahwa tujuh orang tewas dalam serangan drone pada Minggu (29/8) tersebut.

Mujahid menggambarkan serangan AS di wilayah negara lain itu sebagai tindakan yang melanggar hukum.

BACA JUGA: Ini Daftar Janji Kelompok Taliban untuk Warga Afghanistan

"Kalaupun ada kemungkinan ancaman di Afghanistan, harusnya lapor kepada kami, bukan dengan melakukan serangan seenaknya sampai ada warga sipil yang jadi korban," kata Mujahid dalam jawaban tertulis kepada CGTN.

Para pejabat Pentagon --markas besar Departemen Pertahanan AS-- mengatakan sang pengebom bunuh diri sudah berencana melakukan serangan dengan mobil ke bandara di Kabul, ketika AS berada pada tahap akhir penarikan pasukan dari Afghanistan.

BACA JUGA: Taliban Diprediksi Segera Jadi Kelompok Tajir, Ini Sumber Duitnya

Pengebom tersebut, kata pejabat Pentagon, mewakili ISIS-K, cabang ISIS yang menjadi musuh negara-negara Barat maupun Taliban.

Komando Pusat AS mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan soal adanya korban jiwa dari kalangan sipil dalam serangan drone pada Minggu.

"Kami tahu bahwa ada ledakan susulan yang besar dan kuat dari kendaraan yang hancur itu, menunjukkan ada bahan peledak kuat di dalamnya yang mungkin menyebabkan korban berjatuhan," kata komando tersebut.

Mujahid telah menyebutkan kecaman serupa terhadap serangan drone AS di Provinsi Nangarhar di Afghanistan timur pada Sabtu (28/8) yang menewaskan dua anggota militan ISIS.

Mujadi mengatakan dua perempuan dan satu anak terluka dalam serangan tersebut. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler