Judul Asli Kitab Sejarah Majapahit itu Bukan Negarakretagama, Tapi...

Selasa, 12 Januari 2016 – 20:07 WIB
Candi Singosari di Malang. Akar kerajaan Majapahit bermula disini. Foto: Dok.JPNN.com.

jpnn.com - MESKI judulnya Negarakretagama, ternyata tak ada satu pun kata "negarakretagama" dalam kitab legendaris yang ditulis di zaman Majapahit itu.

Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network

BACA JUGA: Oalah Rek...Mpu Prapanca yang Legendaris itu Ternyata Nama Samaran

Judul Negarakretagama, menurut sejarawan Rushdy Hoesein, dibubuh-tambahkan oleh Arthapamasah, orang yang menyalin kitab aseli karangan Mpu Prapanca.

Kitab itu mengisahkan suasana di Majapahit semasa pemerintahan Hayam Wuruk. 

BACA JUGA: Jangan Kaget! Orang Belanda-lah yang Selamatkan Sejarah Majapahit

Inilah sumber rujukan utama para peneliti untuk mempelajari sejarah kerajaan yang disebut-sebut sangat berkuasa pada masa lalu.

Pujasastra

BACA JUGA: Ketika JK Menyerahkan Jabatannya Pada Rizal Ramli

Rushdy Hoesein mengategorikan kitab itu sebagai pujasastra. Yakni karya sastra yang menyanjung dan mengagung-agungkan wibawa raja dan kerajaan Majapahit.

Makanya, hanya hal-hal baik saja yang dituliskan. 

Pun demikian, kitab ini dianggap sangat berharga karena memberikan catatan dan laporan langsung mengenai kehidupan di Majapahit. 

Mpu Prapanca menulisnya pada 1365 Masehi. 

"Pada pupuh 94/2, Prapanca menyebut (karya) ciptaannya Decawarnana, atau uraian tentang desa-desa," ungkap Rushdy Hoesein. 

Lalu Arthapamasah menyalinnya pada 1740 Masehi, dengan huruf Bali di Kancana. 

Naskah salinan itu dibubuhi judul Nagarakretagama, yang punya arti: negara dengan tradisi (agama) yang suci.

Kini, judul pemberian si penyalinlah yang terkenal. 

Belanda Punya Peran

Kitab salinan itu, ditemukan ulang J.L.A. Brandes pada 1894 di Lombok.

Kala itu, ilmuwan Belanda yang ahli sastra Jawa itu ikut serdadu KNIL menyerbu Lombok. 

Ketika Lombok dikalahkan, sebelum membakar Istana Cakranagara, Brandes terlebih dahulu "menyelamatkan" ratusan naskah lontar koleksi perpustakaan Raja Lombok. Satu di antaranya Negarakretagama.

Kitab itu bisa sampai di Lombok, "karena ketika Islam masuk ke Majapahit, sebagian orang menyingkir keluar Jawa. Antara lain ke Bali dan  Lombok. 

Sejumlah kitab dibawa serta," kata Rushdy Hoesein kepada JPNN.com, Selasa (12/1).

Oleh Brandes, kitab itu disimpan di perpustakaan Leiden, Belanda. 

Menurut Rushdy, pada kolofon terbitan Dr. J.L.A. Brandes di Belanda, tertulis: Iti Nagarakretagama Samapta.

Nah, naskah salinan itulah yang dijadikan rujukan utama banyak orang untuk meneliti sejarah Majapahit. 

Makanya, judul asli kitab Mpu Prapanca itu karam bersama "kejayaan" Majapahit. (wow/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rizal Ramli dan Hariman Siregar Ditodong Preman di...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler