JAKARTA – Petunjuk Teknis (juknis) yang disosilisasikan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang masih banyak diabaikan oleh warga JakartaTidak heran, dalam beberapa bulan terakhir terjadi kasus kebakaran akibat arus pendek atau korsleting
BACA JUGA: Dinas PU DKI Fokus Perbaikan Jalan di Perlintasan KA
Seperti yang terjadi di salah satu pemukiman di Kecamatan Tambora, yakni di Jalan Jembatan Besi Raya Kelurahan Jembatan Besi RT 01 RW V
Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN Disjaya dan Tangerang, Revrizal Sjam, kepada JPNN mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya melakukan sosialisasi cara mencegah dan menghindari bahaya listik dengan memberikan juknis
BACA JUGA: 2050, DKI Bisa Jadi Kota Mati
Namun banyak warga yang masih mengabaikannya.“Untuk mencegah terjadinya bahaya kebakaran akibat arus pendek, kami telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan menggunakan selebaran, iklan, dan lain-lain
Revizal mengungkapkan, beberapa hal yang bisanya sering dilanggar oleh warga diantaranya adalah kabel listrik yang digunakan sebagian warga masih kurang sesuai dengan SNI (Standar Nasional Indonesia)
BACA JUGA: Lurah Harus Proaktif Atasi Tawuran
Selain itu, penumpukan colokan listrik pada stekker juga menjadi penyebab hubungan arus pendek yang kerap menyebabkan kebakaran.Revrizal mengatakan bahwa PLN akan terus melakukan sosialisasi secara rutin ke masyarakat termasuk di Kelurahan TamboraBahkan Revrizal mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan konferensi pers bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) sebagai upaya mensosialisasikan juknisMenurut rencana konferensi pers akan diadakan setelah Lebaran,
Di tempat yang terpisah, ketua RT 01 RW V, Tohani saat ditemui JPNN mengatakan bahwa dirinya sudah memperingatkan warga agar berhati-hati dalam menggunakan listrikBahkan katanya, dirinya pernah memperingati warga yang ditemuinya saat menggunakan listrik dengan menumpuk stekker (mencolok listrik dalam satu saklar)
“Biasanya kesalahan penggunaan arus listrik dilakukan oleh warga yang menginap di kos-kosan atau juga punya usahaMereka juga kebanyakan menggunakan kabel yang kurang berstandar dan memasang kabelnyapun sebarangan,”ungkap Tohani.
Tohani mengingatkan agar warganya tidak sembarangan dalam mengkonek arus listrikDia berharap agar PLN selalu melakukan pengamanan di dalam Kecamatan yang banyak terdapat pemukiman ini dengan cara mangadakan razia rutin.
Tohani juga mengatakan bahwa PLN sudah melakukan pelayanan yang maksimal kepada wargaTerbukti katanya PLN selalu siap saat dimintai memperbaiki permasalahan listrik di RT nya saat dihubungi oleh warganya(nik/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2050, DKI Bisa Jadi Kota Mati
Redaktur : Tim Redaksi