BACA JUGA: ELTY Disuntik Konsorsium Rp 900 Miliar
“Tidak ada masalah, hanya bersipat administrasi saja,” ujar Arifin Wiguna, Direktur Utama Benakat di Jakarta.Arifin menuturkan, tertundanya akuisisi itu bukanlah masalah besar
BACA JUGA: Target Pajak Hotel Hingga 40%
Sementara sebesar 24,6 persen saham Elnusa telah dimiliki perseroanSebelumnya, BIPI pertama kali mengumumkan rencana akuisisi saham ELSA pada 11 Februari 2010 dengan harga pembeliannya Rp 330 per saham atau senilai total Rp 894,82 miliar
BACA JUGA: Figur Komisaris Telkom Masih Digodog
Itu tertuang dalam Conditional Share Sale and Purchase Agreement (CSSPA) pada 10 Februari 2010Kemudian BIPI dan TDE telah menyelesaikan pemenuhan syarat CSSPA pada 12 Maret 2010, atau lebih awal dari kesepakatan sebelumnya yang dijadwalkan pada 30 April 2010Sehingga pada 12 Maret 2010, BIPI telah memiliki 24,60 persen saham ELSA dengan menyetorkan Rp 592,5 miliar pada TDESedangkan sisa pembayaran tahap kedua sebesar Rp 302,5 miliar untuk sisa saham ELSA sebanyak 12,55 persen ditargetkan selasai Juli tahun iniSaat ini selain BIPI, pemegang saham terbesar di ELSA adalah PT Pertamina (Persero) sebesar 41 pertamina dan masyarakat sebesar sebesar 27,74 persen.
Sementara Ferdy Yustianto, Direktur BIPI, menuturkan, dana untuk penyelesaian akuisisi, berasal dari pinjaman PT Indotambang Perkasa, pemegang saham pengendali BIPI dengan porsi 55,57 persenSebelumnya, perseroan menerbitkan promissory note kepada Indotambang Perkasa senilai total akuisisi yang direncanakan, yaitu Rp 894,3 miliarPinjaman tersebut memiliki masa jatuh tempo enam bulan, dengan kupon sebesar 5,6 persenSetelah digunakan untuk menyelesaikan akuisisi tahap pertama, maka dana yang masih tersedia sebesar Rp 302,32 miliar“Itu tinggal dibayarkan saja,” paparnya.
Ferdy mengungkapkan, masuknya 24,6 persen saham Elnusa itu, telah memberikan kontribusi terhadap laba bersih perseroan pada kuartal II 2010“Belum bisa disebutkan, karena kami belum tahu berapa besar laba yang dibukukan Elnusa hingga Juni iniSementara dari Benakat, laba Juni sekitar Rp 20 miliar,” katanya.
Sementara Analis Capital Price, Deddy Ertanto menuturkan, kepemilikan saham BIPI di Elnusa hingga sebesar 37,15 persen, akan memberi dampak signifikan terhadap kinerja perseroan”Ini tentunya membuat kinerja keuangan Benakat otmatis semakin membaik” paparnya.
Deddy menjelaskan, Elnusa saat ini merupakan satu-satunya perusahaan nasional yang menyediakan jasa dalam pencarian minyak dan gas bumi secara terpadu dengan menyediakan solusi dari mulai survey potensi minyak dan gas (seismik), kegiatan pemboran, hingga pemeliharaan sumur-sumur lapangan produksi minyak dan gas“Dengan bidang usaha yang dimiliki Elnusa itu, akan memberi sumbangan masa depan yang pasti buat BIPI,” tukasnya(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apresiasi Top Indonesia Living Legend
Redaktur : Tim Redaksi