jpnn.com, JAKARTA - Julian Johan dan Recky Resanto berhasil menyelesaikan etape pertama Asia Cross Country Rally (AXCR) pada 14 Agustus 2023, dengan hasil impresif.
Pasangan pereli Jejelogy GHP Law and Firm itu sukses menempati podium keempat di Kelas T1G yang berisikan para pereli berpengalaman.
BACA JUGA: Sebegini Biaya Modifikasi Land Cruiser 200 yang Ditunggangi Julian Johan di AXCR 2023, Wow
Pertarungan yang menempuh jarak lebih dari ratusan kilometer itu benar-benar menguji kepiawaian seorang pereli di alam terbuka.
Tidak hanya untuk mengantisipasi karakter lintasan yang menantang, tetapi kerja sama dengan co-driver juga menjadi kunci dalam menyelesaikan etape dengan sangat baik.
BACA JUGA: Mitsubishi Triton Ralliart Bersinar di AXCR 2022, Rifat Bilang Begini
Meski Kelas T1G yang diikuti oleh Julian Johan dihuni oleh banyak pereli berpengalaman, tetapi hal tersebut tidak membuat dia patah semangat.
Menurut Julian Johan, dengan kondisi tersebut mampu membuat dirinya lebih mempersiapkan strategi matang untuk menyelesaikan etape-etape berikutnya.
BACA JUGA: Julian Johan Raih Podium Juara Kejurnas Sprint Rally 2017 Putaran 2
"Jumlah peserta di kelas ini cuma lima orang, tapi mereka semua senior di AXCR. Dari Indonesia ada Om Memen dan Om Jaya, ada peserta dari Jepang dan Kambodja," ujar pria yang biasa disapa Jeje itu, Selasa (15/8).
Pada etape pertama, Jeje memulai persaingan dari Pataya dan finis di Prancanburi dengan menempuh total jarak yang ditempuh 384 km, sementara untuk Special Stage pertama hanya berkisar 206 km.
"Boleh dibilang dari hari pertama kita sudah dapat etape atau SS yang panjang," tutur Julian Johan.
Medan yang dilaluinya pun cukup menantang, melintasi hutan karet dan juga melewati konservasi gajah, di mana jalurnya sangat sempit.
Meski begitu, ada pula bagian lintasan yang bisa dilewati dengan kecepatan tinggi, sehingga dia bersama Recky Resanto dapat memacu mobil dengan maksimal.
"Banyak bagian yang high speed, bisa dipacu kencang, tapi banyak jebakan lubang besar, 'tricky' banget. Memang bisa kembangin kecepatan, tapi banyak lubang, membuat suspensi sangat bekerja keras," tambahnya.
Di event rally yang baru pertama kali dia ikuti, Jeje mengendarai Toyota Land Cruiser 200, hari pertama itu dia memanfaatkan untuk beradaptasi dengan aturan main, serta mempelajari karakter mobil.
"Yang penting saat ini bagaimana bisa finis dahulu, karena di AXCR yang menempuh ribuan kilometer, finis jadi satu hal yang luar biasa," ucap Jeje.
Berdasarkan pengalaman yang telah ada, ketika memaksimalkan kendaraan untuk menekan sejak dari awal dan menargetkan untuk jadi yang tercepat bukan tidak mungkin mobil akan mengalami sedikit masalah pada kemudian waktu.
"Karena banyak yang sudah gas pol bisa jadi tercepat, ternyata besoknya rontok. Jarak jauh, harus atur ritme dan emosi. Kalau gas 100 persen mobil tidak akan selamat," tambahnya.
Oleh karena itu, dia bermain aman pada hari pertama dan hasilnya berada di posisi keempat.
"Balik lagi karena mengincer finis, karena yang lain banyak yang enggak finis, Rifat juga tidak finis, tim papan atas juga tidak," tambah pria kelahiran 1 Agustus itu.
Julian Johan juga berbagi cerita soal AXCR, yang mana tidak ada survei untuk rally cross country.
Peserta hanya diberikan road book untuk membaca arah jalan dan banyak peserta yang tersasar.
"Banyak yang masuk-masuk kebun karena nyasar, kalau road book tidak jelas secara visual jadi sering nyasar, banyak pembalap top yang sering juara nyasar juga,” ungkapnya.
Di dalam track, dia mengaku banyak peserta sering salah jalan dan ternyata diikuti peserta lainnya. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mitsubishi Uji Ketangguhan Triton Lewat Ajang AXCR 2022 di Thailand
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha