Jumlah Desa yang Kekeringan Bertambah di Sini

Jumat, 12 Oktober 2018 – 15:18 WIB
Tangki air untuk bantu warga terdampak kekeringan. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, NGANJUK - Kekeringan yang terjadi di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur terus meluas. Jika sebelumnya melanda tiga kecamatan di 6 desa, kini menjadi empat kecamatan di tujuh desa.

Dari data resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk sudah hampir 2 ribu kepala keluarga di 13 dusun terdampak kekeringan.

BACA JUGA: Tolong, Warga Cari Air Bersih Hingga ke Tengah Hutan

Tujuh desa yang dilanda kekeringan ini adalah Desa Ketawang dan Sumberjo di Kecamatan Gondang, Desa Pinggir dan Ngepung di Kecamatan Lengkong, Desa Tempuran dan Gampeng di Kecamatan Ngluyu, serta Desa Oro-Oro Ombo Kecamatan Ngetos.

Warga terdampak kekeringan kesulitan untuk mendapatkan air guna kebutuhan memasak, mandi, minum, dan mencuci pakaian. Warga hanya bergantung pada air kiriman dari BPBD Nganjuk.

BACA JUGA: Polisi Turunkan Water Canon untuk Warga yang Krisis Air

Dengan meluasnya lokasi kekeringan kali ini, memperburuk catatan darurat tanggap bencana kekeringan di Nganjuk dibanding 2017 lalu.

Sebab, pada tahun lalu kekeringan hanya terjadi di 6 desa. Sedangkan pada 2018 sudah terjadi di 7 desa.

BACA JUGA: Air Bersih Bantuan Pemerintah Ternyata tak Cukup

Menurut Soekonjono, Kepala BPBD Nganjuk,untuk mengatasi kekeringan ini, pihaknya hanya bisa melakukan pengiriman air setiap dua hari sekali ke setiap lokasi kekeringan.

"Setiap kali pengiriman ke lokasi kekeringan, membawa sebanyak 29 tangki berisi 4000 hingga 5000 liter air," ujar Soekonjo.

Adapun anggaran yang sudah dikeluarkan sudah mencapai sekitar Rp 100 juta untuk kegiatan pengiriman air ke lokasi kekeringan sejak Juli 2018 lalu.

"Saat ini, kami mulai meminta bantuan Pemprov Jatim untuk mendanai pengiriman air," kata Soekonjono. (pul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Air Sungai pun Dijual Rp 70 Ribu


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler