jpnn.com - JAKARTA - Hasil kajian Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) memerlihatkan, terdapat peningkatan jumlah pemilih yang cukup signifikan di beberapa daerah yang akan menggelar pemilihan kepala daerah. Terutama di beberapa daerah yang diikuti calon petahana.
Menurut Koordinator Nasional JPPR Masykurudin Hafidz, peningkatan tertinggi terdapat pada Kabupaten Halmahera Selatan (Maluku Utara), Kota Balikpapan (Kalimantan Timur) dan Kabupaten Mandailing Natal (Sumatera Utara).
BACA JUGA: Jokowi Juga Boleh Nyumbang Rekening Gotong Royong PDIP
"Di ke tiga daerah tersebut peningkatannya mencapai tujuh persen dari DPT pada pemilihan presiden 2014 lalu, dengan DPT Pilkada kali ini," ujar Masykurudin, Selasa (20/10).
Pada pilpres 2014, DPT di Halmahera Selatan kata Masykurudin, hanya 161,807 pemilih. Sementara pada pilkada kali ini mencapai 174.086 pemilih. Artinya terdapat kenaikan 12.279 pemilih.
BACA JUGA: Oh, Ternyata Ini Tujuan PDIP Luncurkan Rekening Gotong Royong
Untuk Kota Balikpapan, DPT pilpres 418.947 pemilih. Sementara DPT Pilkada 449,987 pemilih, atau ada kenaikan 31.040 pemilih. Kemudian di Mandailing Natal DPT pilpres 307.312 pemilih. Pada pilkada naik menjadi 329.684 pemilih, atau ada kenaikan 22.372 pemilih.
Kenaikan jumlah pemilih juga terlihat untuk Pilkada Kota Cilegon, Kabupaten Ketapang, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur (6%), Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Kaur, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Simalungun (5%).
BACA JUGA: PDIP Resmi Luncurkan Rekening Gotong Royong
Menurut Masykurudin, bertambahnya jumlah pemilih perlu menjadi perhatian. Karena memunculkan potensi adanya sejumlah pemilih fiktif, pemilih sudah meninggal, juga pemilih di bawah umur, yang dapat digunakan untuk penambahan suara. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Surabaya Mulai Kedodoran
Redaktur : Tim Redaksi