Jumlah penularan virus corona di tiga negara bagian di Australia, yakni New South Wales, Victoria, dan Queensland mulai menurun.
Begitu juga dengan angka pasien COVID-19 yang butuh perawatan rumah sakit.
BACA JUGA: Kebaikan Sesama Warga Indonesia di Australia Saat Ada yang Sakit COVID-19
Di Melbourne, ibu kota Victoria, ada 998 pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, atau turun dari 1.229 pasien sebelumnya.
Tapi yang membutuhkan ventilator sebanyak 47 orang, angka tertinggi sejak Desember 2022.
BACA JUGA: Amerika Serikat Minta Keluarga Staf di Kedutaannya di Ukraina untuk Pergi, Rusia Sudah Dekat?
Saat ini ada lebih dari 186 ribu kasus aktif, yang berarti menurun tajam dari sekitar 245 ribu kasus seminggu sebelumnya.
Di negara bagian New South Wales dengan ibu kota Sydney, jumlah pasien COVID-19 yang membutuhkan perawatan rumah sakit juga telah terlihat mulai menurun.
BACA JUGA: Lumpuhkan Filipina, Australia Kukuh di Puncak Klasemen Grup B
Kepala otoritas kesehatan di NSW, Kerry Chant, mengatakan penularan kasus mulai melambat, tapi bisa jadi hal ini disebabkan karena rendahnya angka pengetesan di akhir pekan karena ada hambatan.
Dr Chant mengingatkan angka kasus kemungkinan bisa kembali naik dengan dimulainya tahun ajaran baru sekolah mulai minggu depan, karenanya ia kembali mengajak warga untuk mendapatkan vaksin dosis ketiga atau 'booster'.
Di negara bagian Queensland dengan ibu kota Brisbane juga melaporkan jumlah pasien COVID-19 di rumah sakit terus mengalami penurunan.
"Memang ini masih pengamatan awal, namun jumlah pasien yang ada di rumah sakit jauh menurun dibandingkan dengan yang kami prediksi," kata John Gerrard, kepala otoritas kesehatan di Queensland.
"Kami kira ada hubungan dengan perubahan perilaku warga yang berusaha agar mereka tidak tertular virus."
Ia juga mengatakan kawasan Gold Coast akan menjadi daerah yang pertama di Queensland yang berada di puncak penularan, disusul dengan Brisbane dalam tujuh hari ke depan.
"Jadi tampaknya Gold Coast sudah mendekati puncak atau bahkan sudah melewati puncak," katanya.
"Namun saya ingin mengingatkan kepada semua orang ini adalah masa puncak, bukan berarti semua sudah berakhir." Novavax mulai digunakan bulan depan
Sementara itu, vaksin terbaru Novavax akan mulai digunakan di Australia mulai akhir Februari, setelah mendapatkan persetujuan akhir dari ATAGI, badan yang mengizinkan pengunaan obat-obatan di Australia.
Vaksin ini menjadi vaksin keempat yang bisa digunakan di Australia dan disetujui untuk mereka yang berusia 18 tahun ke atas.
Vaksin ini akan diberikan dalam bentuk dua dosis dengan jarak waktu 3 minggu.
Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengatakan Novavax akan tersedia di Australia mulai bulan Februari, jika semua sesuai dengan rencana.
"Kita akan bisa memulai program vaksinasi menggunakan vaksin tersebut mulai 21 Februari," katanya.
"Bagi mereka yang khawatir dengan reaksi menggunakan vaksin lain, Novavax jadi alternatif, juga bagi siapa saja yang belum mendapatkan vaksinasi karena alasan apa pun."
Professor John Skerrit dari TGA mengatakan banyak orang-orang yang sudah menunggu agar Novavax disetujui dan ini akan meningkatkan tingkat vaksinasi di Australia.
"Teknologi pembuatan vaksin ini adalah teknologi yang lebih tua, yaitu menggunakan protein," katanya.
"Saya menerima ratusan email dari individu dan kelompok yang mengatakan mereka tidak mendapatkan vaksinasi jenis tertentu dan ini akan memberikan pilihan terbaru bagi mereka."
Artikel in diproduksi ole Sastra Wijaya
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Covid-19 Meningkat, Luhut Binsar Sebut Transmisi Lokal Mendominasi