jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jenderal Federasi Buruh Lintas Pabrik Dian Septi mengatakan, masih ada perusahaan yang tidak membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada para buruh atau pekerja. Ia membeberkan empat cara pengusaha menghindari pembayaran THR kepada buruh.
"Ada empat metode pengusaha menghindari THR. Pertama pemutusan kontrak atau buruh satu bulan sebelum lebaran, kedua pembayaran THR setengah terhadap buruh kontrak. Ketiga pembayaran THR dicicil setelah lebaran. Keempat tidak bayar THR sama sekali," ujar Dian dalam konferensi pers di kantor LBH Jakarta, Jakarta, Minggu (4/8).
BACA JUGA: Pemudik di Terminal Pulogadung Kian Menurun
Di tempat yang sama Kepala Bidang Penanganan dan Pengaduan Kasus LBH Jakarta Muhammad Isnur mengatakan, LBH menerima sekitar 22 pengaduan perusahaan yang tidak membayar THR kepada pekerja atau buruh. Dengan jumlah buruh yang tidak mendapat THR sekitar 1.461 buruh.
Menurut Isnur, jumlah itu meningkat jika dibandingkan tahun 2012. Saat itu jumlah buruh yang tidak mendapat THR sebanyak 414 orang. "Sehingga mengalami kenaikan buruh yang tidak dapat THR sekitar 300 persen," ucapnya.
BACA JUGA: Oegroseno Diyakini Mampu Benahi Internal Polri
Para buruh yang melaporkan permasalahan THR kata Isnur, tidak hanya berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Namun juga ada yang mengadukan dari Serang, Semarang dan Papua.
Salah satu buruh yang mengadu adalah buruh dari PT Usi Apparel di Jakarta Utara. Perwakilan Usi, Arum mengatakan, para buruh meminta hak mereka berupa THR. "THR cuma separuh dikasih," ucap Arum.
BACA JUGA: Mangindaan Akui Program Mudik Gratis Belum Optimal
Berikut adalah perusahaan yang diadukan karena tidak bayar THR. Di wilayah Jakarta Utara ada PT Usi Apparel di KBN Cakung, PT Asian Collection di KBN Marunda, dan PT Myung Sung di KBN Cakung.
Di wilayah Jakarta Selatan ada Koperasi BM, PT Herba Mandiri di Tebet, PT Nusantara Buana Air, PT Persada di Pasar Minggu dan Yayasan Pendidikan Kaum Ibu Kebayoran di Duren Tiga.
Di wilayah Jakarta Pusat yakni PT Sabar Bangun Jaya yang berlokasi di Kebon Sirih. Di wilayah Bogor yakni PT PDGM di Cibadak, Tanah Sareal, Bogor dan Yayasan A-M di Cimanggis-Mekarsari Bogor. Di Tangerang yakni PT Pijar Cikokol.
Sementara itu di luar Jabodetabek PT Broco Aci di Serang, Distributor Elektronik di Semarang, CV Dwi Kanya di Semarang, PT Sumah Multi Rezeki di Surabaya, penempatan di Papua dan PT Lifestyle Trading di Bali. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politikus Gerindra Kritisi Cara Pengelolaan Negara
Redaktur : Tim Redaksi